Pandemi Corona, Arab Saudi Minta Umat Islam Jangan Berhaji Dulu

Rabu, 01 April 2020 - 13:55 WIB
Pandemi Corona, Arab Saudi Minta Umat Islam Jangan Berhaji Dulu
Jamaah haji Indonesia di Mekkah. Tahun ini umat Islam di seluruh dunia diminta menunda dulu rencana ibadah haji menyusul pandemi corona yang melanda dunia. Foto/dok.SINDOnews
A A A
RIYADH - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi meminta umat Islam di seluruh dunia menunda dulu rencana pergi ke Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah haji. Sebab saat ini pandemi atau wabah virus corona baru, COVID-19, tengah melanda.

Umat Islam diminta sabar menunggu kejelasan dari pemerintah Saudi yang berharap wabah COVID-19 segera berakhir. Seruan tersebut disampaikan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Mohammad Benten, yang disiarkan stasiun televisi pemerintah setempat hari Selasa.

Mohammad Benten mengatakan, Kerajaan Arab Saudi siap melayani para jamaah dalam hal apa pun, tetapi prioritasnya adalah keselamatan umat Islam.

"Umat Islam harus menunggu sebelum membuat rencana berhaji sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang virus corona," tulis surat kabar Asharq Al-Awsat, Rabu (1/4/2020), mengutip Mohammad Benten.

Saban tahunnya, sekitar 2,5 juta jamaah dari seluruh dunia berduyun-duyun ke situs-situs paling suci Islam di Makkah dan Madinah untuk menjalankan serangkaian ibadah haji selama seminggu.

Pertemuan tahunan umat Muslim terbesar dijadwalkan akan dimulai pada akhir Juli 2020. Namun, wabah COVID-19 telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah ibadah haji akan dilaksanakan mengingat ada risiko besar dari penyebaran penyakit ini dalam pertemuan massal.

Pemerintah Arab Saudi telah menangguhkan atau melarang sementara pelaksanaan umrah sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Pemerintah yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud tersebut juga menghentikan semua penerbangan internasional tanpa batas waktu dan pekan lalu memblokir akses masuk dan keluar ke Makkah, Madinah, Riyadh dan Jedah.

Kerajaan tersebut telah melaporkan 1.563 kasus COVID-19 dengan 10 orang di antaranya telah meninggal dunia. Sejauh ini 165 pasien telah berhasil disembuhkan.
(muh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8820 seconds (0.1#10.140)