Unjani Komitmen Lahirkan Sarjana Teknik Industri yang Sadar Lingkungan

Senin, 24 Februari 2020 - 12:55 WIB
Unjani Komitmen Lahirkan Sarjana Teknik Industri yang Sadar Lingkungan
Teknik Industri Unjani menggelar Interval 5.0 dan Festival Sekolah Adiwiyata di Kampus Unjani Bandung, Kota Bandung, akhir pekan kemarin. Foto/Dok/Humas Unjani
A A A
CIMAHI - Teknik Industri Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) berkomitmen melahirkan sarjana-sarjana yang sadar dan peduli terhadap kelestarian alam dan lingkungan sekitarnya. Selain memberikan pemahaman terhadap dampak industri terhadap lingkungan, Teknik Industri Unjani pun mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan serta berkolaborasi dengan masyarakat.

"Ini penting karena kami menghasilkan para sarjana yang siap bekerja di dunia industri. Tapi dengan kecenderungan industri yang mencemari alam, maka mereka juga memiliki kewajiban menjaga lingkungan," tegas Ketua Jurusan Teknik Industri Unjani, Cucu Wahyudin dalam kegiatan Industrial Engineering Festival (Interval) 5.0 dan Adiwiyata Festival di Kampus Unjani Bandung, Kota Bandung, akhir pekan kemarin.

Menurut Cucu, kolaborasi dengan beragam pegiat atau komunitas alam maupun pemerintah dapat menjadi edukasi kepada para mahasiswa. Terlebih, industri pun memiliki peran besar dalam menjaga lingkungan. (Baca juga; 2.000 Mahasiswa Baru Unjani Digembleng Pendidikan Agama dan Karakter )

Dalam kegiatan Interval 5.0, lanjut Cucu, pihaknya juga membagikan 500 bibit pohon kepada perwakilan dari 39 Sekolah Adiwiyata. Pembagian pohon untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan itu diharapkan tidak hanya berlaku di sekolah, namun juga di lingkungan sekitar tempat tinggal siswa.

"Kami juga berharap, (pembagian pohon) bisa menyentuh hati terdalam para mahasiswa bahwa saat bekerja di industri, mereka memiliki tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan," tegasnya lagi.

Di kesempatan yang sama, Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M Attauriq mengapresiasi pelaksanaan Interval 5.0 yang dikolaborasikan dengan Festival Adiwiyata itu. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat memberikan pemahaman dan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.

"Harapan kami, nantinya mereka bisa lebih mengenal dan peduli terhadap lingkungan. Sebab, program peduli lingkungan ini bukan program Pemkot Bandung semata, tapi kebutuhan bersama," katanya seraya menyebut kegiatan yang digelar juga selaras dengan program pelestarian lingkungan yang digagas Pemkot Bandung.

Salah satu program pelestarian lingkungan tersebut, kata Erick, yakni penanggulangan sampah lewat program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) yang realisasinya dinilai terus menunjukkan peningkatan. "Terbukti, saat ini, semakin banyak kolaborasi dan dukungan kewilayahan terhadap kegiatan berwawasan lingkungan tersebut," imbuhnya.

Erick menambahkan, persoalan sampah tidak bisa diselesaikan secara singkat karena berkaitan erat dengan sikap dan budaya masyarakat dalam mengelola sampah. Dibutuhkan waktu dan proses, termasuk komitmen dari seluruh elemen masyarakat.

"Komitmen Pak Wali Kota terbukti dengan memberikan contoh pengelolaan sampah di Pendopo (Rumah Dinas Wali Kota Bandung). Bagaimana pengelolaan sampah melalui Kang Pisman dapat mengurangi sampah dari sumbernya," katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1115 seconds (0.1#10.140)