Kunjungan Kerja ke Jepang, Pemkot Bandung Banyak Belajar soal Pengelolaan Sampah

Senin, 10 Februari 2020 - 12:27 WIB
Kunjungan Kerja ke Jepang, Pemkot Bandung Banyak Belajar soal Pengelolaan Sampah
Wali Kota Bandung Oded M Danial beserta perwakilan DPRD Kota Bandung saat kunjungan ke Jepang. Foto/Dok/Humas Pemkot Bandung
A A A
KAWASAKI - Pemkot Bandung dan DPRD Kota Bandung melakukan kunjungan kerja ke Jepang untuk pembelajaran pengelolaan sampah. Kunjungan diikuti Wali Kota Bandung, Oded M Danial pada 2 hingga 8 Februari 2020.

Selain Oded, turut dalam rombongan di antaranya, Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan, anggota DPRD Kota Bandung Maya Himawati dan Agus Gunawan yang turut serta dalam perjalanan ini, didampingi jajaran Pemerintah Kota Bandung.

Dalam siaran pers yang diterima SINDONews, banyak rangkaian agenda yang dilakukan pada kunjungan ini. Hari pertama, Oded dan rombongan mendatangi Ukishima Incineration Plant. Ukishima Incineration Plant adalah salah satu tempat pengelolaan sampah kertas dan plastik milik Pemerintah Kota Kawasaki.

Pemkot Kawasaki memaparkan tentang tahapan pengelolaan sampah dan plastik dari mulai pemilihan, pengepresan, pembakaran hingga menjadi sesuatu yang bernilai (energi, barang daur ulang). Setelah itu, juga mengunjungi Kawasaki Environment Research Institute (KERI) sebagai pusat penelitian tentang lingkungan di Kawasaki.

"Di sini Mang Oded bersama Pak Teddy dan jajaran, belajar betul tentang bagaimana pengelolaan lingkungan yang berhasil di Jepang yang sangat luar biasa. Mudah-mudahan kita bisa mengimplementasikannya di Bandung setelah ini," kata Oded.

Keesokan harinya, rombongan mengunjungi J Bio Food Recycle Corporation. J Bio Food Recycle adalah perusahaan pengelolaan sampah organik yang mencakup beberapa kota di Jepang, termasuk Kota Kawasaki. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2018 ini mengolah sampah organik sebanyak 80 ton per hari, dan mampu menghasilkan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan sekitar 3.000 rumah.

"Teknologi yang dipakai adalah teknologi ramah lingkungan.Sampah organik dihasilkan dari makanan kedaluwarsa yang berasal dari stasiun, supermarket, restoran dan lainnya," jelas Oded.(Baca juga; Gerakan Pungut Sampah di Lembang Hasilkan 6 Ton Sampah )

Sepulang dari J Bio Food Recycle Corporation, Oded dan jajaran melakukan diskusi lanjutan dengan KERI. Diskusi ini membahas tentang teknologi yang cocok untuk diterapkan di Kota Bandung dan menghasilkan beberapa rencana aksi.

"Kami sudah berdiskusi selama lima kali. Hasil dari studi sementara adalah membangun TPA Cicabe sebagai pilot project yang dapat mengolah sampah sampah sebanyak 40 ton per hari. Lalu kita juga diberi beberapa solusi untuk business plan dari pembangunan TPA dengan bantuan dari Jepang," imbuhnya.
Kunjungan Kerja ke Jepang, Pemkot Bandung Banyak Belajar soal Pengelolaan Sampah

Puncak dari kunjungan itu adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkot Bandung dan Pemkot Kawasaki. Kerja sama yang telah dijajaki selama setahun terakhir itu akan fokus pada penataan lingkungan dan kerja sama teknologi di bidang pengelolaan sampah.

"Kami sangat berharap kerjasama ini betul-betul bisa memberikan dampak positif ke Kota Bandung. Hadirnya jajaran DPRD Kota Bandung juga menunjukkan ada komunikasi, kerjasama, dan komitmen yang kuat dari eksekutif dan legislatif soal isu lingkungan ini," ungkap Oded.(Baca juga; Pemkot Bandung Bangun Kolam Retensi di Jalan Bima untuk Atasi Banjir )
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2806 seconds (0.1#10.140)