Unjani Dorong Pengembangan Industri Kopi di Jabar lewat Kompetisi Barista

Sabtu, 01 Februari 2020 - 00:27 WIB
Unjani Dorong Pengembangan Industri Kopi di Jabar lewat Kompetisi Barista
Jurusan Teknik Industri Unjani menggelar Coffee Expo Competition yang diikuti puluhan barista di GSG Unjani, Kota Bandung, Jumat (31/1/2020). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Jurusan Teknik Industri Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) menggelar Coffee Expo Competition yang diikuti puluhan barista. Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah mendorong pengembangan industri kopi di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung.

Ketua Jurusan Teknik Industri Unjani Cucu Wahyudin mengatakan, sebagai salah satu produk unggulan yang dimiliki Jabar adalah kopi. Kini kopi banyak digandrungi masyarakat. Bahkan, minum kopi kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Lewat fenomena tersebut, pihaknya melihat peluang besar dalam pengembangan industri kopi. Terlebih, dengan banyaknya pecinta kopi, kini terjadi ketidakseimbangan antara supply dan demand dimana permintaan kopi yang tinggi tidak diimbangi dengan hasil produksi petani kopi.

"Ada peluang buat kita orang Jabar untuk terjun ke industri kopi, mulai dari hulu hingga hilir," ungkap Cucu di sela kegiatan Coffee Expo Competition di Gedung Serba Guna (GSG) Unjani, Jalan Terusan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (31/1/2020).

Oleh karenanya, pihaknya mendorong para mahasiswa jurusan teknik industri yang tengah menyelesaikan mata kuliah kewirausahaan untuk menggelar kompetisi barista. Kompetisi ini pun menjadi bagian dari Industrial Engineering Festival (Interval) yang merupakan agenda tahunan Teknik Industri Unjani.

Selain sebagai bentuk pengenalan terhadap industri kopi, lanjut Cucu, kegiatan yang digelar hingga Sabtu (1/2/2020) tersebut juga diharapkan memotivasi mahasiswa untuk terjun langsung dalam industri kopi, mulai daei hulu hingga hilir saat mereka lulus kelak.

"Kita ingin mengenalkan sekaligus memberikan wawasan kepada para mahasiswa tentang industri kopi yang
demand-nya tinggi, namun supply-nya sekarang kurang. Di Jabar ini, apalagi di Bandung, peluang industri kopi ini sangat tinggi," tuturnya.

Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 40 barista dari berbagai coffee shop di Bandung dan sekitarnya ini, pihaknya juga melibatkan juri-juri profesional berkualifikasi tinggi. Penilaian terhadap kopi hasil racikan dan penyajian peserta sepenuhnya menjadi kewenangan para juri tersebut.

"Hadirnya para juri berkualifikasi tinggi ini juga membuat para peserta antusias karena mereka juga ingin naik level," imbuhnya.

Lebih lanjut Cucu mengatakan, wujud dorongan lain Unjani terhadap pengembangan industri kopi, yakni mendorong mahasiswa untuk merancang dan menciptakan mesin-mesin pengolah kopi berkualitas.

Apalagi, melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM), Unjani juga menyediakan dana riset setiap tahunnya.

"Sekarang mesin ekspresso (harganya) di atas Rp10 jutaan. Nah, kita dorong mahasiwa untuk menciptakan mesin itu karena itu kan hanya permainan suhu dan tekanan. Kita ciptakan mesin ekspresso di bawah Rp5 juta, sehingga lebih banyak lagi coffee shop yang bisa membeli mesin itu," katanya.

Sementara itu, CEO Interval Sofyan Budhi Poetra berharap, melalui Coffee Expo Competition, Interval dapat dikenal luas, khususnya oleh para barista dan para pecinta kopi.

Terlebih, kata Sofyan, dengan hadirnya para juri berkualifikasi tinggi, pihaknya juga memberikan kesempatan bagi para barista untuk menaikkan level keahlian mereka dalam meracik dan menyajikan kopi.

"Jadi, ketika Interval digelar dari tahun ke tahun, para barista juga sudah tahu bahwa di Interval juga ada kompetisi barista," katanya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8720 seconds (0.1#10.140)