Berharap Elang Hitam Masuk Renstra TNI

Selasa, 31 Desember 2019 - 11:17 WIB
Berharap Elang Hitam Masuk Renstra TNI
Pesawat PUNA MALElang Hitam atau Black Eagle saat diperkenalkan di Hanggar PTDI, Kota Bandung, Senin (30/12/2019). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
JAKARTA - Komisi I DPR berbangga mengapresiasi atas launching prototipe drone Elang Hitam atau Black Eagle produksi industri pertahanan (inhan) dalam negeri. Namun, pihaknya juga berharap bahwa Black Eagle ini tidak hanya berhenti pada prototipe, pemerintah juga perlu membeli dalam jumlah yang punya nilai ekonomi tinggi.

"Kami bangga dan apresiasi pada konsorsium yang launching prototipe Black Eagle tempo hari. Selanjutnya adalah komitmen pemerintah, berapa banyak yang akan dibeli untuk digunakan, baik keperluan sipil seperti pemetaan, atau keamanan kawasan seperti monitoring ilegal fishing ataupun militer," kata anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi, Senin (30/12/2019).

Namun, kata Bobby, ada tantangan utama sebagaimana produk inhan terdahulu yang mana, teknologi industri strategis seperti ini biasanya berhenti sampai prototipe saja. Kalaupun sampai komersial, tidak produksi sampai volume keekonomian yang tinggi seperti Anoa, pesawat CN235. "Pemerintah perlu berikhtiar, bila ingin mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, perlu membeli dalam jumlah yang cukup ekonomis," ujarnya. (Baca Juga: Elang Hitam, Pesawat Udara Nirawak Buatan Anak Negeri).

Terlebih, menurut Bobby, belum ada roadmap pembelian drone Black Eagle dalam MEF lll periode 2020-2024. Saat Menko Polhukam Wiranto masih menjabat, dia mengumumkan drone CH-4 buatan Tiongkok yang masuk dalam formasi militer. "Kata panglima, sudah masuk renstra II, bukan Black Eagle. Harapannya bisa masuk ke depan," harap politisi Partai Golkar itu.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1141 seconds (0.1#10.140)