Pemadaman Karhutla di Kawah Putih-Gunung Malabar Gunakan Water Bombing

Kamis, 10 Oktober 2019 - 09:37 WIB
Pemadaman Karhutla di Kawah Putih-Gunung Malabar Gunakan Water Bombing
Karhutla di kawasan objek wisata Kawah Putih. Foto/Humas Polres Bandung
A A A
BANDUNG - Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di objek wisata Kawah Putih, dan Gunung Malabar, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung akan dilakukan menggunakan water bombing oleh petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan mengatakan, satu unit helikopter yang digunakan untuk melaksanakan pemadaman karhutla dengan water bombing sudah berada di Lanud Husein Sastranegara.

Water bombing hari ini, kata Kapolres, akan dilakukan dua kali penerbangan. "Ada dua penerbangan, pertama pukul 08-13.00 WIB dan pukul 14.00-17.00 WIB," kata Indra dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (10/10/2019).

Indra mengemukakan, rute pertama water bombing, yakni pemadaman api di sekitar dinding Kawah Putih. Karena dilakukan water bombing, pemadaman secara manual oleh personel gabungan, sementara dihentikan dulu. "Pagi ini water bombing fokus di lokasi Kawah Putih dulu. Lalu siang nanti di Gunung Malabar," ujar dia.

Water bombing dilaksanakan menyusul surat Nomor: 66/034.4/Kompers & Pelaporan/2019 tanggal 7 Oktober 2019 tentang permohonan bantuan pemadaman kebakaran hutan yang dikirimkan Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perum Perhutani Jawa Barat dan Banten Dicky Yuana Rady kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar.

Dalam surat itu Dicky menyebutkan, mengingat kondisi topografi lokasi kebakaran curam, terjal, dan berbatu sehingga pemadaman secara konvensional sulit dilakukan.

Dikhawatirkan pula angin berembus cukup kencang menyebabkan kebakaran semakin meluas ke lokasi penangkaran satwa Owa Jawa di Petak 13B.

"Untuk itu kami mohon dapat dibantu pemadaman dengan menggunakan unit helikopter water bombing di lokasi kebakaran," kata Dicky.

Selain permohonan bantuan water bombing menggunakan helikopter, dalam surat tersebut Dicky juga menuturkan, kebakaran hutan dan lahan di Gunung Malabar terjadi pada Jumat 4 Oktober 2019 di lokas IPHPS petak 5.

Kebakaran kemudian menyebar hingga petak 31A seluas 26 hektare karena kondisi cuaca cukup panas dan angin berembus kencang.

"Telah dilakukan pemadaman secara konvensional oleh petugas Perum Perhutani KPH Bandung Selatan, TNI, Polri, dan dibantu elemen masyarkaat," tutur Dicky.

Diketahui, selain membakar kawasan hutan Gunung Malabar, api juga menghanguskan hutan dan lahan di objek wisata Kawah Putih sejak Senin 7 Oktober 2019.

Sampai saat ini, kebakaran di lokasi wisata tersebut belum teratasi. Pemadaman secara manual terkendala oleh sulitnya medan dan ketiadaan sumber air.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7142 seconds (0.1#10.140)