Keluarga Nurfasya Pilih Pengobatan Tradisional, Tolak Bantuan Pemerintah

Sabtu, 09 Mei 2015 - 11:59 WIB
Keluarga Nurfasya Pilih Pengobatan Tradisional, Tolak Bantuan Pemerintah
Keluarga Nurfasya Pilih Pengobatan Tradisional, Tolak Bantuan Pemerintah
A A A
POLEWALI - Nurfasya, bayi berusia dua bulan penderita hydrocephalus batal dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudiruhusodo, Makassar untuk melakukan operasi terhadap penyakit yang tengah dideritanya sejak lahir.

Pihak keluarga bayi malang itu justru memilih untuk merawat Nurfasya di rumahnya di
Desa Ihing, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dengan pengobatan tradisional.

Padahal, pemerintah kabupaten (Pemkab) Polman sudah menyiapkan segalanya untuk proses rujuk. Termasuk biaya hidup orang tua dari bantuan sosial dan sebagian gaji Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar.

Menurut Irfan, salah seorang petugas medis di ruang perawatan I RSUD Polman, Nurfasya sebenarnya sudah siap untuk dirujuk.

Namun, tiba-tiba pihak keluarga menginginkan bayi tersebut untuk di rawat dirumah. Meskipun, pemerintah sudah siap untuk memberikan bantuan kepada anak tersebut.

“Kemarin sore, tiba-tiba minta pulang. Ya, kalau sudah begitu mau diapalagi. Pihak rumah sakit juga tidak mungkin memaksakan orang tuanya yang menolak untuk dirujuk,” kata Irfan.

Dia mengaku tidak tahu kenapa pihak orang tua menolak untuk dirujuk. Karena, sejak berada di rumah sakit, tim medis juga sudah beberapa kali menyarankan kepada keluarga.

Bahkan, bukan hanya dari pemerintah yang datang, dari DPRD, dan komunitas Trail Adventrure Polman (TAP) juga datang memberikan bantuan dan mendorong pihak keluarga untuk mau dirujuk.

Sebelumnya, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, menyampaikan jika tidak ada masalah soal biaya untuk pengobatan penyakit Hidrocephalus yang diderita Nurfasya.

Bahkan, Bupati melalui utusannya sudah meminta kepada pihak rumah sakit untuk segera merujuk Nurfasya. Selain itu, biaya hidup untuk orangtuanya di Makassar akan ditanggung olehnya.

“Jadi, kalau keluarganya menolak dirujuk kami juga mau apa. Yang pasti, pemerintah sudah berupaya untuk memberikan yang terbaik,” ujar Bupati.

Sebelumnya, Nuraisa, ibu kandung Nurfasya yang ditemui di RSUD Polman mengkui telah siap jika anaknya dirujuk ke Makassar.

Namun, yang menjadi persoalan bagi keluarga adalah masalah kelangsungan hidup di Makassar.

“Kami anak saya dirujuk ke Makassar, biaya hidup kami bagaimana. Apalagi, kami orang baru dan tidak tahu daerah Makassar,” ucap Nuraisa.

Karena itu, dia hanya bersedia dirujuk jika memang ada pendamping yang menemani, termasuk kecukupan biaya hidup selama pengobatan.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8897 seconds (0.1#10.140)