Pengungsi Korban Tanah Ambles Mulai Jual Ternak

Rabu, 08 April 2015 - 05:00 WIB
Pengungsi Korban Tanah Ambles Mulai Jual Ternak
Pengungsi Korban Tanah Ambles Mulai Jual Ternak
A A A
KARANGANYAR - Pengungsi korban tanah ambles di Dusun Jambon, Desa Menjing, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah, semakin terpuruk. Mereka mulai menjual ternak peliharaannya karena kehilangan mata pencaharian.

Bencana tanah ambles dan longsor mengakibatkan hampir seluruh warga dusun mengungsi ke Balai Desa Menjing dan Gedung Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Jenawi. Mayoritas warga yang rata-rata bekerja sebagai petani, kini tidak lagi bisa bercocok tanam, sehingga sumber mata pencaharian menjadi terhenti.

"Saya terpaksa menjual kambing demi memenuhi kebutuhan sehari-hari selama mengungsi," kata Susilo, salah satu warga Dusun Jambon, Selasa (7/4/2015).

Ternak yang dijual mencapai tiga ekor. Namun harganya turun dibanding biasanya. Meski kebutuhan makan telah terpenuhi di pengungsian, biaya hidup lainnya tetap tidak bisa terelakkan.

Sementara, pendapatan dari bertani praktis terhenti karena harus mengungsi. Waktu banyak dihabiskan di pengungsian bersama keluarganya. Menjual hewan ternak menjadi pilihan karena opsi lainnya tidak ada. Pihaknya berharap bantuan relokasi segera terealisasi agar penderitaan segera berakhir.

Hadi Suprapto (73), warga lainnya, mengaku telah menjual empat ekor kambing demi menutup kebutuhan sehari-harinya. Hasil penjualan mencapai Rp3,5 juta dan akan dipakai untuk menutup kebutuhan hidup selama mengungsi.

Dia mengaku sedikit beruntung karena masih bisa beraktivitas di ladang. Namun kebutuhan uang tambahan tetap tidak dapat terelakkan. "Sehabis sarapan masih bisa bekerja. Namun tetap butuh pemasukan untuk beli rokok, memberi uang saku cucu, dan kebutuhan lainnya. Apalagi keluarga hampir komplet di sini," ungkap Hadi Suprapto.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, pihaknya bakal menyediakan biaya pemulihan tanggap bencana. Berdasarkan hitungan, biaya pemulihan senilai Rp22.500/jiwa/hari.

Jatah hidup (jadup) diberikan selama satu bulan masa pemulihan. Setelah jadup dikucurkan, mereka didorong untuk pindah dari lokasi pengungsian ke rumah sanak saudara yang aman dari bencana. Sehingga mereka bisa merasa lebih nyaman dan tidak jenuh.

"Jumat depan (jadup) akan kami serahkan dan Sabtu diharapkan sudah berada di rumah saudara," tandas Juliyatmono.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.0891 seconds (0.1#10.140)