BBM Naik, Nelayan Pangandaran Meradang

Jum'at, 03 April 2015 - 15:25 WIB
BBM Naik, Nelayan Pangandaran Meradang
BBM Naik, Nelayan Pangandaran Meradang
A A A
PANGANDARAN - Keputusan pemerintah yang kembali menaikan Bahan Bakar Minyak(BBM), membuat para nelayan di Pangandaran, Banten, meradang.

Pasalnya, nelayan mengaku sangat bergantung dengan BBM, sementara hasil tangkapan ikan tidak mengalami peningkatan.

Nasib nelayan di Pangandaran semakin tidak menentu setelah naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, mereka sangat tergantung dengan BBM sementara hasil tangkapan masih tetap sama.

"Saat harga naik menjadi Rp 7.400 per liter, kami membeli Rp 9.500 per liter. Kami beli lebih mahal karena eceran. Kenaikan BBM ini semakin buat kami sengsara," kata Hendri (41), nelayan asal Pananjung, Pangandaran.

Gito (50), nelayan lainya asal Dusun Bagolo Desa, Kecamatan Kalipucang menyebutkan, hasil tangkapan ikan terus menurun. Padahal setiap hari membutuhkan BBM sebanyak 5 liter, sehingga hasil tangkapan tidak sesuai dengan pengeluaran ongkos BBM.

“Kadang kami hanya mendapatkan hasil tangkapan ikan dan dijual dengan harga Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Padahal, harga BBM telah naik, sehingga hasil yang dibawa pulang juga sangat minim,” keluh Gito.

Gito berharap ada perhatian khusus atau harga spesial untuk para nelayan agar nasib nelayan nantinya tidak terpuruk.

Sementara Bendahara Koperasi Unit Desa (KUD) Minasari Sarlan mengatakan, dengan kenaikan BBM nelayan Kabupaten Pangandaran layak untuk mendapatkan perhatian khusus, karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil tangkapan ikan sangat besar.

“Produksi tangkapan ikan nelayan Kabupaten Pangandaran pada 2014 melebihi target, dari sasaran Rp30 miliar, ternyata mampu menghasilkan tangkapan ikan senilai Rp 36 miliar,” kata Sarlan.

Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten hendaknya membuat rancangan peraturan untuk para nelayan disaat kebutuhan pokok BBM mengalani kenaikan.

"Kami harap pemerintah bersikap bijak, karena PAD dari nelayan sangat besar kontribusinya kepada pemerintah," pungkasnya.

Keterangan Foto : Kondisi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pangandaran
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1569 seconds (0.1#10.140)