Risma Bentuk Tim Telusuri Jejak Hitler di Surabaya

Rabu, 01 April 2015 - 16:52 WIB
Risma Bentuk Tim Telusuri Jejak Hitler di Surabaya
Risma Bentuk Tim Telusuri Jejak Hitler di Surabaya
A A A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan akan membentuk tim untuk menelusuri jejak pimpinan Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau Partai NAZI, Adolf Hitler yang konon berada di Surabaya.

Informasinya, di hari-hari terakhir kehidupannya Adolf Hitler sempat menyamar sebagai dokter dan meninggal serta dimakamkan di Surabaya.

Risma mengaku mendapat informasi itu setelah terlibat perbincangan singkat dengan budayawan asal Jombang Emha Ainun Nadjib (Cak Nun).

"Ada seseorang tokoh tepatnya Cak Nun yang tanya ke saya apakah ada seorang dokter Jerman yang meninggal dan dimakamkan di Surabaya. Katanya, dokter itu adalah Adolf Hitler yang menyamar, " kata Risma, Rabu (1/4/2015).

Risma memastikan ciri-ciri yang disebutkan oleh Caknun memang ada di data catatan kematian yang dipegang Pemkot Surabaya. Oleh karena itu, pihaknya segera melakukan penelusuran terkait kebenaran hasil perbincangan itu.

Agenda ini menjadi satu dengan upaya kota Surabaya yang akan membangun Museum. Sebab, saat ini Kota Surabaya tidak memiliki museum. Karena semua peninggalan sejarah yang berhubungan dengan kota Surabaya berada di Museum Mpu Tantular, Sidoarjo.

"Tapi benar ada yang dikatakan oleh Cak Nun. Dia meninggal di Surabaya dan dimakamkan di Makam Ngagel. Nanti saya cek lagi," ujarnya.

Meski demikian, Risma mengaku tidak bisa membuat kebijakkan apapun seandainya orang yang dimakamkan di Makam Ngagel adalah Adolf Hitler. Menurutnya, kebijakkan itu sudah menyangkut kedua negara yakni Indonesia dan Jerman.

"Pernah ada satu makam di Surabaya seorang Jenderal Besar dari sebuah negara. Pihak negara itu meminta kepada saya dan saya ndak bisa," timpal Risma.

Sementara itu berdasarkan sejarah resmi, Hitler mati karena bunuh diri. Saat itu pada tanggal 30 April 1945 terjadi pertempuran ketika tentara Merah Rusia sudah mengepung bungker persembunyian Hitler di Kota Berlin.

Dalam kondisi terjepit Hitler dan Eva Braun (kekasihnya) bunuh diri. Braun menggigit kapsul sianida dan Hitler menembak dirinya.

Jasad keduanya dibawa naik melalui pintu keluar darurat bunker ke kebun belakang Reichskanzlei yang sudah hancur, kemudian ditempatkan di sebuah kawah bom dan disiram bensin.

Kedua jasad kemudian dibakar diiringi suasana pengeboman oleh Angkatan Darat Tentara Merah Rusia (Uni Sovyet).

Namun kemudian beredar informasi bahwa Hitler tidak tewas pada tahun 1945 melainkan berhasil melarikan diri ke Indonesia dan menjadi seorang dokter di Sumbawa Besar.

Hal itu mencuat setelah ditemukan buku tua yang menggunakan bahasa Steno Jerman Kuno. Buku tanpa judul ini menyebut beberapa istilah 'Brandenburg Codex'.

Buku itu berisi catatan penyelamatan sang Fuhrer dari Berlin hingga kemungkinan terakhir adalah Surabaya.
Buku itu diperkuat lagi dengan catatan pribadi Dokter Poch, seorang dokter berkewarganegaraan Jerman di Sumbawa yang diyakini sebagai Adolf Hitler yang sesungguhnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0932 seconds (0.1#10.140)