Lapak Diangkut Satpol PP, PKL Coba Bunuh Diri

Kamis, 26 Maret 2015 - 17:20 WIB
Lapak Diangkut Satpol PP, PKL Coba Bunuh Diri
Lapak Diangkut Satpol PP, PKL Coba Bunuh Diri
A A A
BATAM - Dengan bertelanjang dada sambil membawa tabung gas ditangan kirinya dan pisau ditangan kanan yang ditempelkan didadanya, Hermanto, mencoba bunuh diri dengan cara duduk di tengah jalan lampu merah simpang jam, Kamis (26/3) pagi.

Aksi tersebut dilakukannya, lantaran Hermanto merasa kesal dengan ulah satuan polisi pamong praja (Satpol PP) yang telah mengangkut lapak jualannya.

"Saya sudah bayar bulanan Rp.200 ribu kepada satpol PP, tetapi kenapa gerobak jualan saya diangkut saat razia. Lebih baik saya bunuh diri saja di jalanan, biar semua orang tahu bejatnya satpol PP," katanya lantang.

Aksi Hermanto yang terbilang ekstrim itu, membuat para pengendara berhenti untuk melihat aksinya. jarak aksinya itu tak jauh dari Pos Polantas, sehingga membuat anggota Polisi yang berada dilokasi berusaha membujuk agar aksi bunuh dirinya tidak dilakukan.

Namun, Hermanto terlihat nekat akan melakukan aksinya itu. Sekitar 45 menit Hermanto dibujuk, akhirnya ia berhasil dibawa menuju pos polantas setelah istrinya datang dan meminta aksi tersebut dihentikan. "Sudahlah pak," kata istrinya, Siti (44), berkali-kali.

Sesampainya didalam pos polantas, Hermanto terus mencurahkan masalahnya dihadapan polisi dan warga yang ramai saat itu. Kata Hermanto, ia mengaku kesal dengan ulah oknum Satpol PP yang telah menghancurkan lapak jualannya serta gerobak dan alat untuk berjualannya.
"Saat razia kemarin, hanya gerobak saya yang dibawa. Padahal saya setiap bulan bayar uang lapak kepada Surya Kasi Ops Satpol PP Batam," katanya dengan nada lantang.

Aksi tersebut dilakukannya, karena merasa mata pencariannya telah dirusak oleh Satpol PP saat razia didepan Istana Batam, Nagoya. Sehingga, ia tidak ada lagi bisa usaha untuk menafkahi istri dan dua anaknya.
"Mau kasih makan anak istri pakai apa saya lagi, tempat usaha dan gerobak sate saya sudah dirusak oleh Satpol PP," katanya.

Yang membuat ia putus asa dan berniat bunuh diri kata Hermanto, saat ia mau mendatangi kantor Satpol PP untuk meminta gerobaknya agar dikembalikan lagi. Namun, saat ia mendatangi kantor Satpol PP ia tidak ditanggapi dan pihak Satpol PP tidak mau mengembalikan gerobaknya.
"Makanya saya melakukan ini, karena kehidupan keluarga saya terancam setelah tempat usaha saya dirusak satpol PP,"katanya.

Setelah Hermanto menyampaikan semua keluh kesahnya dihadapan awak media dan polisi, ia dan pisau serta tabung gas miliknya dibawa polisi menuju Polresta Barelang untuk diamankan. Sesampainya di Polresta Barelang, ia ditenangkan oleh Kasat Binmas, Kompol Firdaus.

Menurut Firdaus, setelah ia berbicara dengan Hermanto didalam ruangannya, ia menanyakan seputar permasalahan yang terjadi. Setelah mendengarkan keluhan Hermanto, ia berkoordinasi dengan Satpol PP untuk mengembalikan gerobak serta peralatan yang diamankan saat razia. "Saya tenangkan dia dan semua gerobak dan peralatan yang telah diambil saat razia, akan dikembalikan oleh Satpol PP," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh istri Hermanto, tujuannya mendatangi Satpol PP untuk meminta barang-barang yang diambil Satpol PP agar dikembalikan lagi kepadanya. "Saya meminta semua barang yang diambil dikembalikan lagi dengan utuh," pinta Siti Aminah.

Siti yang mengaku tinggal di Baloi Danau itu menambahkan, ia berjualan sate untuk mencari makan saja dan bukan untuk mencari kaya. "Kami berjualan di pinggir jalan untuk mencari nafkah keluarga kami, bukan untuk mencari kaya," katanya.

Kasatpol PP, Hendri, saat dikonfirmasi terkait masalah ini menegaskan, jika terbukti ada oknum yang menerima dan mengutip uang kepada para PKL, ia akan bertindak tegas. "Jika terbukti oknum tersebut mengutip uang kepada PKL, akan ditindak melalui badan kepegawaian daerah (BKD). Kami serius dalam hal ini," katanya.

Terkait gerobak yang diamankan saat razia, Hendri menambahkan, pedagang bisa mengambil kembali, tetapi tidak berjualan di row jalan. "Semua gerobak akan dikembalikan kepada pedagang, jika ada oknum yang meminta uang pungli segera laporkan saya biar saya tindak oknum itu," katanya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4644 seconds (0.1#10.140)