Jembatan Runtuh saat Syukuran, Puluhan Warga Luka-Luka

Sabtu, 21 Februari 2015 - 02:01 WIB
Jembatan Runtuh saat Syukuran, Puluhan Warga Luka-Luka
Jembatan Runtuh saat Syukuran, Puluhan Warga Luka-Luka
A A A
WATAMPONE - Jembatan gantung proyek PNPM tahun 2014 di Desa Awolagading, Kecamatan Awampone mendadak runtuh saat diadakan pesta syukuran dan peresmiannya, Jumat (20/2/2015).

Jembatan tersebut runtuh saat sejumlah warga berada diatasnya untuk melakukan peresmian dan syukuran.

Tak pelak kurang lebih puluhan warga menjadi korban dan mengalami luka-luka dan sebagiannya lagi terhempas ke sungai.

Diduga runtuhnya jembatan tersebut karena puluhan warga menaiki jembatan gantung tersebut pada saat bersamaan.

Sehingga melebihi kapasitas yang menyebabkan kabel penggantung jembatan tersebut terlepas dan warga yang berada diatas jembatan terhempas ke sungai.

Dari informasi yang dihimpun musibah tersebut terjadi usai salat Jumat, ratusan warga dari dua dusun di Desa Awolagading mendatangi jembatan yang baru saja selesai pembangunannya tersebut.

Selain itu warga juga membawa beraneka macam panganan untuk di makan bersama pada kegiatan tersebut.

Menurut Suarni (30) warga yang rumahnya tepat di samping jembatan tersebut sekira jam satu siang acara syukuran dimulai dengan acara "barzanji" dan meletakkan berbagai aneka makanan di atas jembatan tersebut.

"Acara syukuran, tadi setelah salat Jumat, warga sudah berkumpul disini, lalu Mabbarazanji di atas jembatan, makanan juga diatur di sepanjang jembatan itu," ujarnya.

Suarni menambahkan musibah tersebut terjadi pada saat warga dipanggil untuk menikmati beraneka makanan yang sebelumnya dihidangkan diatas badan jembatan.

"Setelah acara Barzanji, warga dipanggil makan, kira-kira ada 70 orang yang langsung ke jembatan gantung itu, pada saat semuanya masuk tiba-tiba jembatan runtuh, ada sebagian yang jatuh disungai, tapi sebagiannya lagi masih dijembatan pada saat jembatan itu runtuh," ujar Suarni.

Walau tak ada korban jiwa pada musibah ini, setidaknya ada tujuh warga yang dilarikan ke RSUD Tenriawaru karena mengalami luka-luka akibat musibah tersebut.

"Saya tidak tahu pasti berapa warga yang terluka, kira-kira dua puluhan, ada yang diobati di sini tapi juga ada yang dibawa ke rumah sakit di Kota Watampone," ujarnya.

Hal tersebut juga diungkapkan, Sekretaris Desa Awolagading, Abdullah yang turut menjadi korban pada musibah tersebut.

"Pada saat itu dalam keadaan panik, warga yang mengalami luka cukup parah lalu dibawa ke rumah sakit, umumnya warga yang terluka karena terkena pecahan piring atau terkena benturan," timpalnya.

Informasi yang diperoleh ada tujuh warga yang dilarikan ke rumah sakit diantaranya, Solong (74), Hasneng (32), Lasang (70), Abdullah (48) Hajja Mannuse (60), Darisa (30), dan Muhammad Neng (49). Hal tersebut diungkapkan Humas RSUD Tenriawaru, Ramli saat dikonfirmasi.

"Pada pukul 15.30 Wita, ada tujuh warga, langsung dilakukan penanganan di UGD, umumnya korban mengalami luka robek pada bagian pipi, kepala, lengan dan dana, dan saat ini lima diantaranya telah dikembalikan ke rumahnya. Sementara Hajja Mannuse dan Muhammad Neng di opname dan mendapatkan rawat inap kerena mengalami luka robek pada bagian kepala," paparnya.

Kapolsek Awampone, AKP Fredrik Banga membenarkan adanya musibah tersebut. "Iya ada jembatan yang runtuh di Awolagading, anggota kami juga telah menge-cek di TKP, dugaan awal kami ini adalah kecelakaan, diduga jembatan tersebut melebihi muatannya sehingga runtuh," kata Kapolsek.

Walau demikian kata Fredrik, pihaknya tetap melakukan penyelidikan terkait musibah runtuhnya jembatan tersebut.

"Anggota kami masih dilokasi, saat ini kami masih melakukan penyelidikan termasuk meminta keterangan warga terkait musibah itu," tukasnya.

Sementara itu Pasinringi (65) Ketua Tim pelaksana kegiatan (TPK) PNPM Mandiri Perdesaan Desa Awolagading mengatakan, proyek jembatan gantung sepanjang 45 meter dengan ketinggian diatas 10 meter dari permukaan Sungai Awolagading tersebut dimulai pembangunannya pada bulan lima tahun 2014 lalu dengan anggaran Rp333.819.000.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7440 seconds (0.1#10.140)