Kronologi Jatuhnya AirAsia QZ8501 Berdasarkan Data Kotak Hitam

Kamis, 29 Januari 2015 - 15:25 WIB
Kronologi Jatuhnya AirAsia QZ8501 Berdasarkan Data Kotak Hitam
Kronologi Jatuhnya AirAsia QZ8501 Berdasarkan Data Kotak Hitam
A A A
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan awal atau preliminary report terkait jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 28 Desember 2014.

Data tersebut didapat dari rekaman Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang berhasil diunduh di black box. Dari laporan ini kemudian terungkap kronologi jatuhnya pesawat dari data faktual kotak hitam.

Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501 Mardjono Siswosuwarno mengungkapkan, pada pukul 23.16 UTC atau 06.16 WIB, ATC (Air Traffic Control) Jakarta mengizinkan pesawat untuk naik ketinggian terbang ke flight level 34.000 kaki, dari sebelumnya 32.000 kaki.

"Pada saat kejadian tersedia gambar- gambar cuaca yang tunjukkan ada formasi awan CB (cumolonimbus) dengan puncak awan 44.000 kaki," ujar Mardjono di Kantor KNKT, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Ia menambahkan, posisi terakhir pesawat yang ditunjukkan oleh layar radar di ATC Soekarno-Hatta Jakarta terdapat pada koordinat LS 3 derajat 34' 48,36" dan BT 109 derajat 41' 50,47".

Salah satu investigator penerbangan, Kapten Ertata Lananggalih menambahkan, ketinggian pesawat terakhir diperkirakan pada 37.400 kaki.

"Kira-kira abis itu pelan-pelan turun dan seterusnya, turun pelan-pelan selama tiga menit 20 detik," ujar Ertata.

Dia mengilustrasikan, ketika pesawat mencoba berbelok kiri, yang diperkirakan menghindari awan CB, sayap pesawat sempat miring. Kemudian pilot berhasil menstabilkan lagi, sebelum akhirnya pesawat mulai menanjak ke atas untuk naik ketinggian.

"Itu turun lagi agak nukik 30 detik. Abis itu, tiga menit sampai dia hilang rekaman. Itu suatu gerakan yang perlu diteliti lagi," jelas Ertata.

Lebih rinci, Ertata menyebut bahwa lama waktu 30 detik digunakan pesawat untuk menaikkan level ketinggian dari 32.000 kaki naik ke atas sampai ke 37.400 dan 30 detik kemudian dia turun ke 32.000.

Mardjono menolak menyebut bila pesawat AirAsia QZ8501 jatuh stall. Stall adalah salah satu kondisi yang menyebabkan pesawat jatuh. Stall merupakan posisi ketika pesawat kehilangan daya angkat.

Dia menyebut, butuh investigasi lebih lanjut untuk menyimpulkan apa dan bagaimana jatuhnya pesawat secara detail.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6735 seconds (0.1#10.140)