Sebanyak 15 Daerah di Jatim KLB Demam Berdarah

Rabu, 28 Januari 2015 - 02:02 WIB
Sebanyak 15 Daerah di Jatim  KLB Demam Berdarah
Sebanyak 15 Daerah di Jatim KLB Demam Berdarah
A A A
SURABAYA - Sebanyak 15 daerah di Jawa Timur dinyatakan sebagai Kejadian luar biasa (KLB) wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).

11 daerah dinyatakan KLB lebih dulu yakni Kabupaten Jombang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, serta Kabupaten dan Kota Madiun.

Disusul 4 daerah berikutnya yakni Kabupaten Magetan, Ponorogo, Lamongan, dan Kota Mojokerto.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Propinsi Jawa Timur Harsono mengatakan, empat daerah terakhir sudah dilaporkan ke Gubernur. "Hingga saat ini sudah ada 15 daerah kabupaten/kota yang dinyatakan KLB demam berdarah," kata Harsono, Selasa (27/1/2015).

Harsono mengatakan, jumlah tersebut bisa bertambah, oleh karena ini perlu dilakukan tindakkan-tindakkan preventif untuk daerah lainnya. Dinkes Jatim mencatat, terhitung 1-27 Januari 2015 terdata 1.817 kasus. Jumlah ini meningkat dibandung tahun lalu pada bulan yang sama sebanyak 980 kasus. Artinya meningkat menjadi 85,41 persen.

Dari 15 daerah, ada lima daerah dengan jumlah penderita terbanyak yakni Kabupaten Sumenep (dengan 286 penderita), Jember (199), Jombang (110), Bondowoso (100), dan Banyuwangi (96). Total jumlah kematian hingga kemarin terdata sebanyak 32 kasus atau 1,7% dari jumlah penderita.

"Jumlah kematian tahun ini meningkat sebesar 91,77% dibandingkan pada bulan Januari 2014 yang cuma 9 kasus," jelasnya.

Harsono juga meminta agar kepada daerah terkait yang telah dinyatakan KLB segera menangani persoalan demam berdarah tersebut sepertu yang telah diatur. "Gubernur sudah menginstruksikan langsung melalui surat dan kepala daerah wajib menanganinya dengan cara KLB," katanya.

Termasuk berharap keaktifan masyarakat untuk mencegah ancaman nyamuk demam berdarah yang bisa menyerang siapa saja dan berapapun usianya. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menurut Harsono, merupakan cara paling efektif untuk mencegah nyamuk "aedes aegypti" berkembang biak, antara lain dengan gerakan 3M, yakni mengubur, menguras dan menutup.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5129 seconds (0.1#10.140)