Diguyur Hujan, Jalur Kereta di Jabodetabek Rawan Longsor

Senin, 26 Januari 2015 - 17:33 WIB
Diguyur Hujan, Jalur Kereta di Jabodetabek Rawan Longsor
Diguyur Hujan, Jalur Kereta di Jabodetabek Rawan Longsor
A A A
JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek akan mengancam pergeseran tanah atau longsor dan korosi di sejumlah jalur rel kereta. Khususnya jalur kereta di Daerah Operasional (Daop) I Jakarta PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Senior Manager Corporate Communication PT KAI Daop 1 Jakarta Bambang S Prayitno mengatakan, terdapat beberapa titik jalur rel kereta yang mengalami pergesaran. Di antaranya, tiga titik di wilayah Lintas Jatinegara sampai dengan Cikampek. Tepatnya di antara Stasiun Cakung-Kranji, Tambun-Cikarang dan Klari-Kosambi.

Hal sama juga terjadi di enam titik lintas Manggarai-Bogor. Yakni jalur Duren Kalibata-Pasar Minggu Baru, Pasar Minggu-Tanjungbarat, Pondok Cina-Depok Baru, Depok-Citayam, Citayam-Bojonggede, dan Bojonggede-Cilebut-Bogor.

Begitu pun dengan Lintas Tanah Abang-Rangkasbitung. Sedikitnya ada enam titik yang masuk pemantauan daerah rawan. Seperti di antara Stasiun Kebayoran-Pondok Jati, Serpong-Cisauk, Daru-Tenjo, Tenjo-Tigaraksa, Maja-Citeras dan Citeras-Rangkasbitung.

Sementara itu, di Lintas Rangkas-Merak terdapat satu titik rawan. Yakni, di antara Stasiun Catang-Cikeusal karena pergerakan tanah. Terakhir, satu lokasi di Lintas Duri-Tangerang terdapat satu titik rawan karena gangguan banjir di antara Stasiun Rawabuaya-Kalideres.

"Berdasarkan maping (pemetaan), dan pemantauan, di antara Depok-Citayam, terus ke Bojong Gede sampai Bogor itu terjadi pergerakan tanah. Juga di Catang-Cikeusal, Daru-Tenjo, dan Citeras-Rangkas Bitung. Selebihnya karena gangguan banjir. Tapi semua itu sudah kami antisipasi," kata Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/1/2015).

Untuk perlintasan Pesing Koneng, yang berada di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, PT KAI Daop I memastikan telah melakukan penggantian rangkaian rel sepanjang 50 meter. Penggantian itu telah selesai dilakukan pada Minggu 25 Januari 2015.

Bambang menuturkan, untuk menindaklanjuti daerah rawan pergesaran tanah tersebut, Daop 1 telah melakukan pengamanan jalur. Seperti perbaikan drainase, terasiring pada tebing, dan penguatan jalur track kereta api.

"Seluruh pengerjaannya kami koordinasikan dengan Kemeterian Perhubungan, Satuan Kerja (Satker) Ditjen Perkeretapian, dan PT KAI," ujarnya.

Selain pengecekan rangkaian rel dan melakukan berbagai upaya, Bambang mengaku, pihaknya juga menempatkan Regu Siaga (flying gang) yang berjaga 24 jam di beberapa lokasi. Hal itu untuk memudahkan mobilitas penanganan gangguan perjalanan kereta api di wilayah Jabodetabek.

"Untuk pengawasan, kami juga menambah satu petugas ekstra. Yakni PPJP (Petugas Pemeriksa Jalur Kereta Api) yang khusus melakukan deteksi dini," katanya.

Sementara itu, Manager Communication PT KRL Commuter Jakarta (KCJ) Eva Chairunnisa mengatakan, perbaikan jalur kereta di beberapa lokasi, akan membuat sedikit gangguan KRL khususnya dalam hal ketepatan waktu datang.

"Yah kalau tadi double track menjadi satu pasti ada. Soal tunggu menunggu itu sistematis, karena perjalanan KRL sudah ada jalurnya," tutur Eva.

Eva mengakui, meski ada perbaikan di beberapa jalur, namun kecepatan KRL tidak mengalami perubahan, yakni 70 kilometer. "Sejauh ini belum ada instruksi penurunan kecepatan," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4796 seconds (0.1#10.140)