Urutan Huruf Hijaiyah Salah, Wali Murid Protes Buku LKS

Minggu, 25 Januari 2015 - 17:05 WIB
Urutan Huruf Hijaiyah Salah, Wali Murid Protes Buku LKS
Urutan Huruf Hijaiyah Salah, Wali Murid Protes Buku LKS
A A A
BANTUL - Sejumlah wali murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelas 1 di Piyungan protes dengan buku pemberian sekolah. Karena, dalam Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Fokus mata pelajaran Qur’an dan Hadits untuk kelas 1 semester 2 MI terbitan PT Sindutama, ada kesalahan urutan huruf hijaiyah.

Salah seorang wali murid MI Piyungan, Ahmad Yani mengungkapkan, sekitar sebulan lalu, anaknya yang sekolah di MI mendapat buku LKS Kurikulum 2013.

Setelah mencermati, ternyata ada buku pelajaran Quran dan Hadits untuk kelas 1 semester 2 yang janggal. Urut-urutan huruf hijaiyah tak seperti seharusnya, tidak seperti ilmu yang dia terima selama ini.

“Mesti saya tidak tahu penting atau tidak, tetapi menurut saya ini mendasar. Jadi memang harus dikoreksi,” ujarnya, Minggu (25/1/2015).

Yani menyebutkan, di halaman 8 buku pelajaran Quran dan Hadits ada table berisi huruf hijaiyah dari alif sampai yak.

Hanya saja, banyak urutan-urutan huruf tersebut tertulis sebagaimana mestinya. Seperti huruf sesudah zak ternyata diisi oleh ngain padahal seharusnya huruf ra.

Sementara ra sendiri letaknya berada setelah huruf lam. Huruf lain adalah mim dan seterusnya ditulis setelah ta.

Urutan-urutan huruf tersebut banyak yang menyalahi aturan sehingga membuat pemahaman anak-anak bingung.

Karena hal tersebut sangat berbeda dengan pelajaran huruf hijaiyah yang mereka terima di rumah ataupun di lembaga Taman Pendidikan Alqur’an (TPA) yang biasanya banyak terdapat di kampung-kampung. “Kami berharap buku tersebut segera ditarik dan diganti,” timpalnya.

Yani sendiri mengaku memang belum mengkomunikasikan hal tersebut dengan pihak sekolah.

Hanya saja dia sudah berusaha berkomunikasi dengan pihak penerbit dengan melayangkan surat via surat elektronik (email) dengan alamat yang telah ditulis dalam buku tersebut.

Dia mengaku sudah mendapat jawaban dari pihak penerbit dengan kata permohonan maaf serta dilampiri dengan foto revisi halaman buku tersebut.

Hanya saja, hal tersebut belum membuatnya puas, karena dia ingin agar buku tersebut segera ditarik dan diganti dengan buku yang telah mendapat revisi dari pihak penerbit agar pemahaman anaknya sesuai dengan yang ada selama ini. “Ya kami mohon buku tersebut segera diganti,” tegasnya.

Sindonews.com lantas mencoba menelusuri apakah di lokasi lain juga terjadi permasalahan yang sama.

Di MI Pijenan, Desa Wijirejo Kecamatan Pandak, tidak menemukan permasalah dari buku dengan mata pelajaran dan penerbit yang sama.

Hanya saja, pihak sekolah mengakui jika ada salah seorang guru yang pernah mendapati buku yang salah tersebut namun akhirnya tidak dipakai.

“Di sini tidak ada (yang salah). Tetapi ada salah seorang guru saya pernah menemukannya, dan karena tahu buku tersebut salah, akhirrnya tidak kami gunakan lagi,” ungkap Kepala MI, Nur Hanifah.

Ketika dihubungi ke nomor pribadi Kepala Bagian Madrasah Kemenag Bantul, Jauzan Sanusi, mengatakan, pihaknya belum membaca buku tersebut dan belum menerima laporan dari pihak sekolah.

Tetapi pihaknya akan segera melihat buku tersebut dan akan konfirmasi dengan pihak Kantor Wilayah (Kanwil).

“Kami akan konfirmasi ke Kanwil apakah halaman tersebut akan dibetulkan sendiri atau bagaimana,” timpal Sanusi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4795 seconds (0.1#10.140)