BMKG Enggan Prediksi AirAsia Hilang karena Tembus Cumulonimbus

Senin, 29 Desember 2014 - 20:11 WIB
BMKG Enggan Prediksi AirAsia Hilang karena Tembus Cumulonimbus
BMKG Enggan Prediksi AirAsia Hilang karena Tembus Cumulonimbus
A A A
JAKARTA - Ketika AirAsia QZ8501 hilang kontak di sekitar Selat Karimata, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan cepat merilis cuaca yang berada di lokasi tersebut. BMKG menyebut terdapat cuaca buruk dan awan cumulonimbus di lokasi.

Informasi tersebut berasal dari citra radar yang dimiliki BMKG. Namun BMKG enggan memprediksi kemungkinan awan tersebut yang menyebabkan hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 kemarin pagi.

"Kita tidak bisa menduga itu," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media BMKG Taufan Maulana saat berbincang dengan Sindonews melalui sambungan telepon, Senin (29/12/2014).

Menurutnya, kemungkinan insiden bisa dipastikan dari black box atau kotak hitam pesawat jika nanti telah ditemukan. "Kita harus menunggu Basarnas dan Kementerian Perhubungan. Harus menunggu analisa Kotak hitam atau black box pesawat itu," ungkapnya.

Kemarin, BMKG merilis pantauan citra satelit pada pukul 06.00 WIB. Menurut Kasubid Pengelolaan Citra Satelit BMKG Ana Oktavia di sekitar lokasi hilangnya pesawat AirAsia terbentuk awan cumulonimbus dengan tekanan 150hPA di ketinggian sekitar 34.000 kaki.

Awan cumulonimbus sendiri merupakan awan bervolume besar dengan posisi rendah dan mampu menyebabkan goncangan pada pesawat atau turbulensi.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3803 seconds (0.1#10.140)