Inikah Rute Tidak Lazim AirAsia QZ8501?

Minggu, 28 Desember 2014 - 18:29 WIB
Inikah Rute Tidak Lazim AirAsia QZ8501?
Inikah Rute Tidak Lazim AirAsia QZ8501?
A A A
JAKARTA - Pesawat AirAsia QZ8501 disebut terbang dengan rute tidak lazim dalam penerbangan Surabaya menuju Singapura sebelum hilang kontak pagi tadi. Rute tidak lazim itu diungkap oleh Staf Khusus Kementerian Perhubungan Hadi Mustofa.

"Pesawat telah meminta untuk rute yang tidak biasa sebelum kehilangan kontak," tutur Hadi seperti dilansir BBCNews, Minggu (28/12/2014).

Namun informasi dari Hadi ini tidak mau dikonfirmasi oleh pihak AirAsia. Dalam pernyataan tertulisnya AirAsia hanya mengatakan, akan menyimpan segala informasi mengenai hilangnya pesawat berpenumpang 155 orang tersebut.

"Pada saat ini kami sayangnya tidak memiliki informasi lebih lanjut mengenai status para penumpang dan awak kapal, tapi kami akan menyimpan semua pihak informasi sebagai informasi lebih lanjut tersedia," dalam pernyataan tertulis AirAsia di airasia.com.

Namun situs Aviation Safety Network, aviation-safety.net, yang dikelola Flight Safety Foundation memberikan penjelasan yang mendekati pernyataan Hadi Mustofa.

Berikut deskripsi insiden QZ8501 yang ditulis Aviation Safety Network.

Pesawat lepas landas dari landasan pacu 10 Bandara Juanda-Surabaya pada pukul 05.35 WIB (22.35 Coordinated Universal Time/UTC). Usai lepas landas, pesawat berbelok ke kiri, terlacak di posisi 329° di atas Laut Jawa.

Pada pukul 05.54 WIB pesawat terekam berada di ketinggian FL320 atau 32.000 kaki (sekitar 9,7 Km di atas tanah). Di saat bersamaan pesawat kembali berbelok ke kiri ke posisi 319°. Sepuluh menit berubah arah ke posisi 310°.

Pesawat terakhir kali terlacak radar sekitar pukul 6.24 WIB (23.24 UTC).

Pada saat hilang, pesawat telah menyimpang dari rute yang direncanakan karena cuaca. Pesawat terbang di ketinggian FL320 dan sempat diminta untuk naik ke ketinggian posisi FL380.


Apakah ini yang disebut rute tidak lazim QZ8501? Masih perlu konfirmasi dari banyak pihak terkait.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4715 seconds (0.1#10.140)