Uang Puluhan Juta dan Paspor Dibawa Kabur, 2 WNA Kebingungan

Sabtu, 27 Desember 2014 - 16:58 WIB
Uang Puluhan Juta dan Paspor Dibawa Kabur, 2 WNA Kebingungan
Uang Puluhan Juta dan Paspor Dibawa Kabur, 2 WNA Kebingungan
A A A
BATUAJI - Dua warga negara asing (WNA) asal Pakistan, Masuud dan Muis, kebingungan saat mendatangi Polsek Batuaji, Sabtu siang (27/12/2014). Pasalnya, uang puluhan juta serta paspor milik keduanya dibawa kabur sopirnya.

Menurut penuturan Agus pemilik mobil, kedua warga negara asing (WNA) itu baru saja menjadi korban pencurian yang dilakukan oleh sopirnya. "Uang Rp70 jutaan dan paspor keduanya dibawa kabur sopirnya," katanya.

Agus menjelaskan, mobil Suzuki Baleno warna silver dengan nomor polisi BP 1173 DA yang digunakan oleh pelaku bernama Richard adalah miliknya. Namun, dia dengan pelakunya tidak saling mengenal.

Menurut Agus, mobil miliknya dipinjam oleh temannya, Saad, tanpa sepengetahuannya mobilnya tersebut dipinjamkan kepada pelaku oleh Saad. "Saya tak kenal dengan pelaku, yang kenal betul adalah Saad. Saya juga menjadi korbannya ini, karena mobil saya juga dibawa oleh pelaku," ujarnya.

Kejadian ini, menurut penuturan Saad kepadanya terjadi, saat kedua WNA itu berbelanja kebutuhan di Pasar Fanindo sekitar pukul 12.00 WIB. Ketika kedua WNA tersebut berbelanja, pelaku tanpa sepengetahuan kedua WNA kembali ke PT Kumala dan mengambil uang serta dua paspor milik korban. "Saat kedua WNA ini belanja, sopirnya masuk ke perusahaan lalu mengambil uang serta paspor tanpa seizin keduanya," ujarnya.

Agus menduga, pelaku bisa masuk ke perusahaan melalui sekuriti perusahaan, karena saat keduanya dijemput dari dalam perusahaan oleh pelaku. "Kemungkinan bisa masuk perusahaan, karena pelaku yang menjemput korban dari dalam perusahaan," timpalnya.

Dia baru mengetahui mobilnya telah digelapkan, setelah mendapat telepon dari Saad kalau mobilnya telah digelapkan oleh pelaku. Karena, kedua WNA tersebut merupakan rekanan Saad. "Setelah dua jam menunggu di Fanindo pelaku tak kunjung kembali, barulah kedua korban mengabari Saad dan saya," katanya.

Karena kedua korban adalah WNA, salah seorang polisi sentral pelayanan kepolisian (SPK) mengarahkan kedua korban untuk membuat laporan ke Polresta Barelang. Pasalnya, aduan WNA hanya bisa dilayani di Polresta Barelang. "WNA hanya bisa membuat laporan di Polresta, makanya saya arahkan korban ke Polresta," kata salah seorang polisi yang piket siang itu.

Saad menambahkan, dia mengaku kesal dengan kejadian ini. Pasalnya, selain kedua WNA itu adalah rekannya dan pelakunya adalah temannya juga. "Saya sudah telepon beberapa kali, tapi hape pelakunya tak aktif. Makanya saya yang serba salah jadinya," kata Saad, sambil meninggalkan Mapolsek Batuaji menuju Polresta Barelang.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3522 seconds (0.1#10.140)