Honor Belum Dibayar, Petugas Kebersihan Mogok Kerja

Selasa, 23 Desember 2014 - 17:17 WIB
Honor Belum Dibayar, Petugas Kebersihan Mogok Kerja
Honor Belum Dibayar, Petugas Kebersihan Mogok Kerja
A A A
WATAMPONE - Puluhan petugas kebersihan di Kota Watampone mengancam mogok kerja, karena honor mereka selama dua bulan terakhir, sejak November hingga Desember 2014, hingga kini masih belum dibayar.

Hari ini, para petugas kebersihan itu tidak ada yang bekerja, mereka berkumpul di depan Kantor Pengelola Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Bone, dan hanya duduk-duduk saja.

Puluhan petugas kebersihan itu merupakan perwakilan dari ratusan petugas kebersihan yang ada di Bone. Dari Informasi yang dihimpun, tak kurang dari 250 petugas kebersihan yang dipekerjakan di Bone.

"Kami bekerja sebagai penyapu jalanan, menjaga kebersihan taman kota, hingga pengangkut sampah. Perbukannya, kami dibayar Rp800 ribu, tapi sudah dua bulan belum dibayar," kata Aras, petugas kebersihan, kepada wartawan, Selasa (23/12/2014).

Ditambahkan dia, mekera hanya menuntut hak sebagai pekerja. Hari ini, menurut informasi yang didapatnya, honor tersebut akan turun. Namun hingga siang masih belum ada kejelasan kapan honor mereka akan dibayar.

Lebih lanjut, Aras mengatakan, dirinya bersama teman sekerjanya sudah sangat kesal, karena terus dijanji untuk dibayarkan honornya, padahal keterlambatan itu sudah tidak lazim seperti biasanya.

"Sebenarnya sejak sepekan yang lalu kami dijanji mau terima itu gaji, tapi molor terus. Hari ini harus ada jawaban dari yang berwenang, jika tidak ada kejelasan, kami akan mogok kerja," tambah Aras.

Ironisnya, sampai pukul 11.00 WITA, Yudis selaku Kepala Kantor tersebut tidak datang sebagaimana harapan puluhan petugas kebersihan tersebut.

"Katanya dia janji pagi ini mau dibayarkan, tapi sudah hampir siang belum juga datang," timpal Tahir (45), salah satu petugas kebersihan lainnya.

Tahir mengatakan, selama ini gaji yang dia terima selaku petugas penyapu sebesar Rp800 ribu perbulan tidak pernah lancar dibayar sesuai ketentuan, tapi selalu molor, bahkan tidak jarang menyeberang kebulan berikutnya.

"Yang menyusahkan kita, karena uang kerja itu untuk makan. Saya mau pinjam tidak ada yang mau percaya, karena kapan bisa dibayar, sementara waktu penerimaan honor dari menyapu itu tidak menentu," tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6644 seconds (0.1#10.140)