Anggota DPRD Serang Meninggal Saat Kunker di Batam

Sabtu, 13 Desember 2014 - 12:47 WIB
Anggota DPRD Serang Meninggal Saat Kunker di Batam
Anggota DPRD Serang Meninggal Saat Kunker di Batam
A A A
BATAM - Anggota DPRD Kota Serang, Banten, Ach Anis Fuad Bin KH Djawahir, meninggal dunia saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Batam. Diduga, legislator asal Partai Golkar ini menghembuskan nafas terakhirnya, saat perjalanan menuju Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), Jumat 12 Desember 2014, pukul 23.30 WIB.

Sebelum meninggal dunia, Anis Fuad sempat mengeluh sakit di dadanya saat menginap di Kamar 638 Hotel Pacific, Jodoh, tempat dia dan rombongan anggota DPRD Kota Serang menginap. Bahkan, lelaki 43 tahun ini sempat minta dikerik sama temannya karena masuk angin, namun tiba-tiba sekarat di kamar hotel.

Rombongan anggota DPRD Serang ini kemudian menghubungi pihak hotel untuk menyiapkan mobil untuk membawa Anis ke rumah sakit, tetapi setiba di RSBK, dia telah meninggal dunia dengan kondisi mulut dan hidung mengeluarkan busa.

"Saat tiba di sini, korban sudah meninggal. Dari mulut dan hidungnya mengeluarkan busa (buih)," kata salah seorang perawat di RSBK, kepada wartawan, Sabtu (13/12/2014).

Mira Merdianty, anggota DPRD Kota Serang yang ikut dalam rombongan itu mengatakan, mereka sebelumnya baru pulang dari Singapura, Jumat 12 Desember 2014, sekitar pukul 22.00 WIB. Tiba di Batam, anggota dewan ini menuju hotel dan masuk ke kamar masing-masing.

"Tiba-tiba saya dihubungi teman, dan mengabarkan Pak Anis sakit di dalam kamarnya," kata Mira yang juga merupakan anggota DPRD Serang, dari Partai Golkar.

Dia menuturkan, korban sempat mengeluh masuk angin dan minta dikerik sama teman sesama anggota dewan, Uhen Zuhaeni. Setelah dikerik, tiba-tiba mengaku sakit di dada dan kemudian pingsan.

Rombongan anggota DPRD Kota Serang ini tiba di Batam, Kamis 11 Desember 2014 sore. Mereka terdiri dari sembilan orang anggota dewan dari Komisi III yang dipimpin Ketua DPRD Kota Serang Subadri Usuludin, serta tujuh orang dari sekretariat dewan.

"Kami kunker ke Kantor Dispenda Batam. Masalah yang dibahas tentang pendapatan daerah sesuai bidang kami di Komisi III," ujar wanita berhijab ini.

Pertemuan dengan Dispenda Batam, sambungnya, dilaksanakan Jumat 11 Desember 2014, pukul 10.00 WIB. Kunker tersebut berlangsung selama lebih kurang dua jam. Usai melakukan kunker, rombongan melanjutkan perjalanan ke Singapura.

Ketua DPRD Kota Serang Subadri Usuludin mengatakan, selama melakukan kunker ke Batam, korban tak pernah mengeluh sakit. "Kondisinya baik-baik saja, dan tak pernah mengeluh sakit," kata Subadri.

Kabar meninggalnya Anis Fuad, langsung dikabarkan ke pihak keluarga, dan kakak korban Ahmad Matin sudah tiba di Batam untuk menjemput kepulangan jenazah ke Serang.

"Keterangan dari istrinya, adik saya ada riwayat penyakit hipertensi dan diabetes," kata Ahmad Matin, kakak korban.

Informasi yang diperoleh dari teman-teman korban, Anis Fuad sempat makan gonggong (seafood) selama di Batam. Selain itu, saat berada di Singapura, dia juga sempat makan makanan yang sama.

"Waktu di Batam, Pak Anis sempat menghabiskan dua piring gonggong. Di Singapura pun dia makan seafood," kata salah seorang anggota DPRD Serang.

Tim Identifikasi Satreskrim Polresta Barelang dan Polsek Batuampar tampak mendatangi Hotel Pacific untuk menggelar olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah anggota DPRD Serang terkait kematian Anis Fuad.

Saat ini, rombongan anggota DPRD Serang dan anggota keluarga masih berada di RS BP Batam untuk mengurus pemulangan jenazah ke Serang, Banten. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian terkait kematian korban.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1433 seconds (0.1#10.140)