Rekonstruksi Pembunuhan Penjual Pulsa Nyaris Ricuh

Jum'at, 12 Desember 2014 - 15:36 WIB
Rekonstruksi Pembunuhan Penjual Pulsa Nyaris Ricuh
Rekonstruksi Pembunuhan Penjual Pulsa Nyaris Ricuh
A A A
WATAMPONE - Proses rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan Ikbal (26) terhadap penjual pulsa, Mulyadi (29), nyaris ricuh. Sebab, sejumlah keluarga korban mengamuk saat pelaku memperagakan cara menikam korban.

Seorang kerabat korban bahkan sempat berusaha masuk ke areal rekonstruksi untuk mendekati pelaku. Beruntung, aparat kepolisian sigap mengamankan lokasi rekonstruksi.

"Saya minta pelaku dihukum yang seberat-beratnya. Adik saya itu orangnya sabar, tidak ada masalahnya," ujar salah seorang kerabat korban, Jumat (12/12/2014).

Tamrin (40), kakak korban mengatakan, pembunuhan tersebut karena pelaku hendak berutang kepada korban.

"Awalnya pelaku hendak meminjam uang kepada almarhum adik saya karena pelaku ada masalah keuangan di tempat kerjanya. Tapi, permintaan itu tidak ditanggapi karena pelaku masih punya utang yang belum dibayar," ujar Tamrin, sekaligus meluruskan isu dan pemberitaan yang menyebut korban berutang kepada pelaku.

Setelah ditikam, korban segera dilarikan ke RSUD Tenriawaru, namun nyawanya tidak terselamatkan. "Adik saya dibawa ke RS, saya sempat mensyahadatkannya sebelum meninggal," pungkas Tamrin.

Rekonstruksi itu digelar di halaman Mapolsek Tanete Riattang, Jumat (12/12/2014). Pelaku melakukan 12 reka adegan dan memperagakan 10 kali tikaman ke tubuh korban.

Menurut Kapolsek Tanete Riattang Kompol Jasardi, motif pelaku karena ketersinggungan dan kesalahpahaman. Walau demikian belum bisa disimpulkan apakah kasus tersebut masuk kategori pembunuhan berencana atau tidak.

Sementara itu, atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 338 junto 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman di atas 10 tahun.

Diberitakan sebelumnya, Mulyadi bin Talibe (29), penjual pulsa di Jalan MH Thamrin, Bone, kehilangan nyawa. Mulyadi dibunuh temannya, Ikbal bin Muh Aris (26), pemuda asal Jalan HOS Cokroaminoto, yang sehari-hari bekerja di salah satu swalayan di Jalan MH Thamrin, Jumat (21/11/2014).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8882 seconds (0.1#10.140)