Pusing Kuliah, Mahasiswa Unpar Lompat dari Lantai 3

Minggu, 30 November 2014 - 16:10 WIB
Pusing Kuliah, Mahasiswa Unpar Lompat dari Lantai 3
Pusing Kuliah, Mahasiswa Unpar Lompat dari Lantai 3
A A A
BANDUNG - Gaya Baru F (20) nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai tiga sebuah rumah kos, di Jalan Banhbayang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, dini hari tadi. Korban merupakan mahasiswa Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung.

“Korban menderita luka memar di mata kanan dan kiri, kemudian luka di kepala dan lecet di kaki kiri,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Mokhamad Ngajib, kepada wartawan, di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Minggu (30/11/2014).

Dijelaskan Ngajib, dari pemeriksaan saksi di lokasi kejadian, diketahui korban melompat dari kamar kos teman dekatnya atas nama Amira. "Korban kemudian menimpa kanopi di lantai satu dan jatuh mengenai aspal," jelasnya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsekta Coblong Iptu M Alfan menerangkan, kronologis kejadian. Mulanya, korban datang ke tempat kos Amira, pada Sabtu 29 November 2014 malam. Kepada teman wanitanya, korban mengeluh pusing memikirkan masalah kuliahnya.

"Saksi Amira berusaha menenangkannya. Melihat kondisi itu, saksi memanggil teman korban, yaitu Medi dan Indra, untuk membantu menenangkan korban,“ jelasnya.

Selanjutnya, jelas Alfan, keduanya datang sekitar pukul 23.00 WIB. Selang satu jam kemudian, korban tiba-tiba lari ke bawah, ke lantai satu tempat kos tersebut. Seorang saksi mendengar, korban sempat berteriak 'papa-mama'.

"Korban dikejar oleh teman-temannya dan ditenangkan. Lalu dibawa kembali ke kamar saksi Amira," ujarnya.

Namun tak disangka, sekitar pukul 02.00 WIB, korban berusaha loncat dari jendela kamar. Tapi masih berhasil ditahan oleh teman-teman korban dan ditenangkan. Sekitar 30 menit kemudian, korban mencoba melompat lagi.

"Sekitar pukul 02.30 WIB, pada saat ditenangkan, korban lari ke arah jendela dan langsung loncat dari jendela. Teman-teman korban tidak sempat menahan korban, dan hanya sempat menarik celana korban," jelasnya.

Di bagian lain, ucap Alfan, selama ini korban dikenal tertutup. Korban tak pernah bercerita tentang permasalahan pribadinya. Namun untuk proses pemeriksaan, polisi sudah memeriksa empat orang saksi.

"Korban meninggal di RS Borromeus sekitar pukul 05.00 WIB. Korban tidak memiliki riwayat penyakit jiwa. Kami telah memeriksa empat orang saksi, satpam tempat kos Nana, dan tiga teman korban, yakni Amira, Indra serta Medi,” tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9934 seconds (0.1#10.140)