Puluhan Ayam-Bebek Mati Mendadak

Minggu, 23 November 2014 - 20:31 WIB
Puluhan Ayam-Bebek Mati Mendadak
Puluhan Ayam-Bebek Mati Mendadak
A A A
LUBUKLINGGAU - Puluhan hewan ternak jenis ayam dan bebek milik warga di Gang Sepakat, RT 5, Kelurahan Tanjung Indah, Kecamatan Lubuklinggau Barat I mati mendadak. Kejadian itu terjadi sejak empat hari terakhir secara beruntun setiap harinya.

Yusuf (45) pemilik ternak menuturkan ayam kampung dan bebek peliharaannya sudah lima ekor yang mati. Dua ekor ayam dan tiga ekor bebek.

Matinya ayam dan bebek peliharaan itu mengherankan karena sehari sebelum kejadian ternaknya masih sehat.

Tetapi pagi harinya hewan ternak itu telah tergeletak ditanah dengan kondisi badan membiru dan dari mulut mengeluarkan air liur.

"Tahu-tahu paginya sudah tergeletak ditanah jatuh dari pohon. Kan ayam-ayam saya ini tidak berada di dalam kandang, tapi mereka diatas pohon. Itu empat hari berturut-turut," kata Yusuf, Minggu (23/11/2014).

Menurutnya, hewan ternak yang mati mendadak sangat mengkhawatirkan. Sebab, ditakutkan matinya hewan tersebut karena penyakit flu burung yang merebak selama ini.

Sehingga, sejumlah ayam dan bebek yang mati miliknya itu langsung dibakar.
"Tadinya ayam kampung saya ada 20 ekor, bebek ada 8 ekor. Nah sekarang mulai berkurang, jadi khawatir menular," jelas dia.

Kematian hewan ternak itu, kata dia, diduga berhubungan dengan musim peralihan dari kemarau ke musim penghujan.

Sebab kejadian ini hampir sama yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah ayam dan bebek miliknya banyak mati.

Sama halnya dikatakan tetangga sebelah rumah Yusuf yakni Bowok (21). Menurut pria ini, bebek peliharaannya awalnya sebanyak 10 ekor, sekarang sudah 5 ekor yang mati secara mendadak.

"Tanda-tandanya hampir sama badannya merah kebiruan, mengeluarkan air liur dari mulut ayam," ujar Bowok.

Dia menjelaskan, matinya bebek peliharaan disamping rumahnya itu diduga karena faktor musim peralihan. Dimana kejadian ini hampir terjadi pada saat musim peralihan tersebut setiap tahunnya.

"Mungkin karena dari panas kena dingin, jadinya (ayam) mati mendadak dengan suhu lingkungan berubah drastis," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0720 seconds (0.1#10.140)