Ikan Langka Coelacanth Terancam Migrasi

Senin, 10 November 2014 - 12:37 WIB
Ikan Langka Coelacanth Terancam Migrasi
Ikan Langka Coelacanth Terancam Migrasi
A A A
MANADO - Ikan purba Coelacanth terancam bermigrasi dari teluk Manado ke perairan lain. Penyebabnya, karena meningkatnya volume sampah di perairan tersebut serta kondisi reklamasi yang semakin panjang dan melebar.

"Jika reklamasi tetap berlanjut, bukan tidak mungkin Coelacanth bermigrasi, meninggalkan Teluk Manado," ujarn Kepala Bimbingan Edukasi Museum Negeri, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Johannes Mamahani, Senin (10/11/2014).

Menurut dia, dari sekitar 120 fosil spesies ikan purba, satu di antaranya Coelacanth, yang pernah hidup 360 juta lalu dan dinyatakan punah oleh para ilmuwan. Tetapi, ternyata masih ada di perairan Manado. Hal ini harus dijaga dengan tidak merusak perairannya.

"Coelacanth bisa saja jadi ikon Sulut, bahkan negara ini. Sebab Coelacanth di Manado masih hidup mesti telah dinyatakan punah pada 360 juta tahun silam," terangnya.

Di depan replika Coelacanth, Museum Negeri Sulut, Jalan WR Supratman, Manado, Johannes menjelaskan, pada 1938, seekor Coelachanth hidup tertangkap oleh jaring hiu di Chalumna, Pulau Comoro Afrika Selatan. Memasuki 1998, seekor ikan yang sejenis yang disebut oleh nelayan sebagai ikan raja laut ditemukan di perairan Manado Tua, Teluk Manado.

Berbagai pakar dunia yang pernah datang meneliti menyebutnya sebagai ikan Coelacanth, ikan purba.
Coelacanth yang hidup di Teluk Manado merupakan dua dari sekian spesies ikan purba yang dinyatakan masih hidup, yaitu Latimeria Chalumnae (Comoro Coelacanth) dan Latimeria Manadoensis (Indonesia Coelacanth).

"Warna ikan purba di Manado ini, dasar coklat berkilau dan ada sedikit sisik warna putih. Sementara di Comoro berwarna biru," jelasnya.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5996 seconds (0.1#10.140)