Gedung Pemerintah dan Sekolah Masih Pasang Foto SBY-Boediono

Rabu, 22 Oktober 2014 - 19:06 WIB
Gedung Pemerintah dan Sekolah Masih Pasang Foto SBY-Boediono
Gedung Pemerintah dan Sekolah Masih Pasang Foto SBY-Boediono
A A A
YOGYAKARTA - Sejumlah kantor pemerintah dan sekolah di Yogyakarta, masih memasang dan belum mau menurunkan foto Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono, di gedung masing-masing.

Padahal, sejak dua hari lalu, pada Senin 20 Oktober 2014, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) telah resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, menggantikan SBY-Boediono.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah (DBGAD) Yogyakarta Hari Setyawacana mengatakan, untuk menurunkan foto SBY-Boediono, harus melalui pengadaan barang, pada perubahan anggaran 2014.

"Sebenarnya kami berharap pengadaan bisa dilakukan melalui anggaran perubahan, sehingga seluruh kebutuhan bisa langsung terpenuhi tahun ini. Namun, jika tidak memungkinkan, maka diadakan tahun depan," katanya, Rabu (22/10/2014).

Dia menambahkan, selain karena persoalan anggaran, proses pengadaan yang akan dilakukan secara bertahap juga diklaim belum bisa dilakukan saat ini. Hal itu dikarenakan, foto resmi presiden dan wakil presiden dari Sekretariat Negara hingga kini masih belum di release.

“Kami masih mencari informasi mengenai foto resmi presiden dan wakil presiden. Jika sudah ada, akan langsung menggandakannya,” tandasnya.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Sugeng Subono menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengeluarkan edaran untuk seluruh sekolah di Yogyakarta, agar menurunkan foto SBY-Boediono, dan menggantinya dengan foto Jokowi-JK.

“Kami akan segera mengeluarkan surat edaran kepada sekolah untuk menurunkan foto presiden dan wakil presiden periode sebelumnya,” tegasnya.

Menurut Sugeng, foto presiden dan wakil presiden termasuk aset pemerintah, sehingga pengadaannya dilakukan secara terpusat di DBGAD Kota Yogyakarta. Mengenai kebutuhan, saat ini ada 200 sekolah negeri, di mana setiap sekolah butuh foto untuk ruang kelas, ruang guru, dan ruang kepala sekolah.

Sementara itu, Kepala SD Ungaran Kuswandi mengakui, SBY-Boediono yang terpasang di dinding sejumlah ruangan memang belum diganti dengan Jokowi-JK. Lantaran, pelantikan Jokowi-JK baru berlangsung dua hari.

Terlebih, hingga kini belum ada foto resmi Jokowi-JK yang dikeluarkan pemerintah pusat. “Foto resmi presiden dan wakil presiden terbaru belum ada. Daripada dinding kelas menjadi kosong, maka kami belum menurunkan foto presiden dan wakil presiden lama. Penurunan dan pemasangan tidak akan membutuhkan waktu lama,” tandasnya.

Mengenai pengadaan, Kuswandi menyebutkan, dalam rancangan anggaran dan pendapatan belanja sekolah, telah dialokasikan dana untuk pengadaan foto presiden dan wakil presiden.

“Jika sudah ada yang jual, maka kami bisa membelinya. Biasanya, foto yang diberikan oleh pemerintah daerah hanya untuk ruang tertentu saja,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4173 seconds (0.1#10.140)