Hina Polisi, Pemuda Mabuk Ditembak

Kamis, 16 Oktober 2014 - 23:40 WIB
Hina Polisi, Pemuda Mabuk Ditembak
Hina Polisi, Pemuda Mabuk Ditembak
A A A
YOGYAKARTA - Ditengarai menghina institusi kepolisian, Arif Yulianto (17) ditembak di bagian perut. Warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta itu selamat, meski harus terbaring di RSUP Dr Sarjito Yogyakarta.

Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin mengatakan, pelaku penembakan merupakan anggota Satuan Reskrim Polsek Sleman Brigadir EB. Dua kali tembakan peringatan ke udara diabaikan Arif sehingga anggotanya terpaksa menembak Arif dan mengenai perut.

"Kondisi korban terpengaruh minuman keras, mabuk dia. Penembakan dilakukan karena korban menghina institusi Polri dan melawan petugas saat akan dilakukan upaya penegakan hukum," kata Ihsan Amin dalam keterangan pers di Mapolres Sleman, Kamis (16/10/2014).

Ihsan menegaskan, peristiwa penembakan itu terjadi pada Rabu, 15 Oktober 2014 sekitar pukul 03.00 dini hari. Sebelum penembakan, korban bersama temannya mengendari sepeda motor Honda Supra Nopol AB-3860-VY di depan Mapolsek Sleman.

"Korban di belakang, dia membonceng. Tapi, dia berteriak-teriak dengan caci maki. Tak hanya sekali, kemudian anggota kami keluar untuk menemuinya," katanya.

Saat itu, kata Ihsan, kedua pelaku kabur dengan mengendarai sepeda motornya. Petugas dibantu anggota lainnya mengejar kedua orang tersebut.

"Saat dipepet, petugas sudah bilang agar berhenti. Tapi tetap nekat jalan terus, hingga terjadi kejar-kejaran," katanya.

Selanjutnya, polisi mengeluarkan tembakan ke udara sebanyak dua kali agar pengendara motor ini berhenti. Tapi, mereka tetap jalan terus dan bahkan korban sempat menendang motor petugas hingga akan jatuh.

"Kondisi gelap, khawatir membawa senjata tajam atau benda yang membahayakan, anggota kita melakukan penembakan mengenai perut," katanya.

Selanjutnya, Arif dibawa ke RSUP Sardjito guna mendapat perawatan medis. Sementara kedua anggota yang salah satunya terlibat penembakan, sudah dimintai keterangan internal. Bahkan, senjata api yang dipakai menembak turut diamankan.

"Senjata kita tarik, anggota kita juga sedang kita proses internal, apakah penembakan sudah sesuai prosedur atau tidak," katanya.

Selain itu, polisi yang menembak itu juga akan dites psikologi dan kejiwaannya. Hal itu diperlukan mengingat syarat memiliki senjata api harus dalam kondisi sehat.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9064 seconds (0.1#10.140)