Penanganan Korban KM Jabal Nur Dinilai Lamban

Jum'at, 10 Oktober 2014 - 20:29 WIB
Penanganan Korban KM Jabal Nur Dinilai Lamban
Penanganan Korban KM Jabal Nur Dinilai Lamban
A A A
SUMENEP - Penanganan terhadap korban tenggelamnya KM Jabal Nur yang mengangkut rombongan pengantin, mendapat sorotan.

Pemerintah Kabupaten Sumenep dinilai lamban melakukan pencarian terhadap para korban. Bahkan, terkesan menganaktirikan masyarakat kepulauan. Pasalnya, sejak tiga hari dari kejadian, pemkab kurang peduli dalam pencarian korban.

Menurut salah satu tokoh pemuda Kepulauan Raas, Sahnawi, Jumat (10/10/2014), kinerja Pemkab Sumenep terkait penanganan musibah yang menimpa KM Jabal Nur yang mengangkut rombongan pengantin sangat lamban. Seharusnya pemkab bergerak cepat ketika mendengar KM Jabal Nur yang membawa 51 penumpang karam, supaya tidak sampai jatuh korban. Apalagi sampai menelan puluhan jiwa.

"Insting kemanusiaannya sudah luntur. Kita sudah berwacana akan pindah saja ke Bali, daripada hidup sengsara di Sumenep," terang pemuda yang juga merupakan kerabat dari korban perahu tenggelam tersebut.

Pihaknya mendesak Pemkab Sumenep supaya segera membuat peraturan tentang transportasi laut yang ada di kepulauan, sehingga peristiwa ini tidak terulang kembali.

"Saya menilai kedatangan Bupati Sumenep ke rumah duka dan memberikan santunan hanya sebuah pencitraan saja. Kami tidak butuh bantuan, jika harus mengorbankan nyawa. Kami membutuhkan sistem transportasi yang nyaman dan aman, supaya kasus ini tidak terulang lagi," ujarnya.

Selama ini, kata Sahnawi, warga Pulau Raas merasa dianaktirikan oleh Pemkab Sumenep. "Sejak dulu kurang perhatian terhadap transportasi laut yang layak buat masyarakat kepulauan, hanyalah perahu motor yang bisa kami gunakan."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4417 seconds (0.1#10.140)