Warga Percayai Pesawat Latih Jatuh Karena Mitos Kutukan

Jum'at, 19 September 2014 - 17:39 WIB
Warga Percayai Pesawat Latih Jatuh Karena Mitos Kutukan
Warga Percayai Pesawat Latih Jatuh Karena Mitos Kutukan
A A A
SUMENEP - Sejumlah warga Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mempercayai pesawat latih yang jatuh di Bandara Trunojoyo Sumenep, karena mitos kutukan dari Asta Gumuk atau Asta Brambangan.

Mitos kutukan yang beredar di kalangan masyarakat, jika ada pesawat yang melintas di atas Asta Brambang diyakini bakal jatuh. Sehingga dengan adanya peristiwa tersebut membuat mitos kutukan tersebut menjadi kenyataan.

"Mitos kutukan yang berkembang di masyarakat memang begitu. Kabarnya jika ada pesawat terbang diatas Asta Brambang bakal jatuh," ungkap salah seorang warga setempat, Ainul Anwar, saat dikonfirmasi.

Namun, sambung Anwar, kejadian jatuhnya pesawat latih yang menyebabkan seorang pilot tewas itu belum diketahui secara pasti, apakah ada kaitannya dengan mitos kutukan itu atau tidak. Tetapi, yang pasti pesawat terbang diatas Asta Brambang lalu jatuh.

"Kami berharap kasus serupa tidak terjadi lagi pada masa depan. Apalagi, Bandara Trunojoyo sendiri sudah diresmikan. Secara otomatis nanti bakal banyak pesawat yang terbang di langit Sumenep," tandasnya.

Seperti diketahui, sebuah pesawat latih yang dipiloti, Harisyondi, warga asal Waru, Sidoarjo, jatuh di Bandara Trunojoyo Sumenep. Harisyondi yang tercatat sebagai siswa Merpati Pilot School (MPS) tewas setelah sempat dirawat di RSUD dr Moh Anwar, Sumenep.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4010 seconds (0.1#10.140)