Rumah Perwira Polisi Dirusak Ratusan Warga

MAKASSAR - Rumah milik Kompol Patahuddin staf Bidang Hukum (Binkum) Polda Sulsel dirusak ratusan warga di Jalan Tinumbu Kecamatan Tallo.

Dalam insiden tersebut, kaca rumah dan 1 unit mobil Avansa warna hitam No Pol DD 1234 AP mengalami pecah kaca akibat lemparan batu.

Sedangkan oknum perwira bersama keluarga yang masih berada di dalam rumah berhasil dievakuasi dengan selamat dengan bantuan mobil Kendaraan Lapis (Rantis) APC Polrestabes Makassar dan Mobil Water Canon milik Polda Sulselbar.

Informasi yang diperoleh kejadian dilatarbelakangi parkiran yang terletak di depan rumah milik perwira Polda Sulsel yang beralamatkan Jalan Tinumbu N0 377.

Seorang sopir kanvas, Muchtar 19, beralamatkan RT 6 Kompleks Pasar Panampu Capoa Kelurahan Panampu Kecamatan Tallo saat memarkir mobilnya di depan rumah milik oknum perwira tersebut sekira pukul 11.30, Wita, pagi kemarin. Namun, saat itu, Muchtar ditegur dan diduga ditampar dan dipukul.

Tidak terima dengan perlakuan itu, Muchtar kemudian menyampaikan kejadian yang dialami kepada warga sekitar rumahnya sore harinya sekitar pukul 16.00, Wita dan mendatangi beramai ramai ke rumah oknum perwira tersebut.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Endi Sutendi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Kompol Patahuddin diduga melakukan penamparan dan pemukulan kepada warga sudah diproses hukum dan diperiksa oleh Propam Polda Sulsel.

"Jika terbukti melanggar maka akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata Endi yang dihubungi via ponselnya tadi malam, Kamis, (11/9)

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tallo, AKP Jefry Tambunan mengatakan hingga malam ini masih melakukan penjagaan di rumah milik perwira yang masih ramai oleh warga sekitar pukul 21.30. Wita.

Dia menjelaskan pihaknya belum bisa memberikan keterangan resmi lantaran masih mengumpulkan bukti keterangan dari masyarakat di TKP, paparnya.

Informasi yang diperoleh di TKP, jika sebelumnya ada 6 orang anggota Propam Polda tiba menjemput Kompol Patahuddin sore harinya atas laporan korban, namun yg bersangkutan tidak bersedia ikut pada pukul 16.45, Wita.

Sehingga warga yang mengetahui tidak menerima dan berbondong bondong melakukan pengepungan dan penyerangan ke rumah milik oknum perwira tersebut.