Aksi Protes Pedagang Korban Relokasi Pasar Dibubarkan Aparat

Jum'at, 29 Agustus 2014 - 09:35 WIB
Aksi Protes Pedagang Korban Relokasi Pasar Dibubarkan Aparat
Aksi Protes Pedagang Korban Relokasi Pasar Dibubarkan Aparat
A A A
BITUNG - Aksi puluhan pedagang pasar di Kota Bitung, Sulawesi Utara, dibubarkan paksa aparat kepolisian. Akibatnya, dua orang pedagang pingsan setelah dipukul dan ditendang petugas.

Protes terus dilakukan pedagang Pasar Pinasungkulan, korban relokasi pasar dari Pemerintah Kota Bitung, yang berjualan di pinggir Jalan Trans Sulawesi, perbatasan Kota Bitung dan Minahasa Utara. Jumat (29/8/2014) pagi ini, aksi kembali digelar. Mereka menuntut janji pemerintah setempat.

Sebelumnya, aksi berjalan tenang. Namun, tiba-tiba berubah ricuh. Petugas kepolisian dari Polresta Bitung tanpa peringatan langsung melakukan penangkapan peserta aksi damai ini.

Seorang aktivis buruh yang menjadi penanggung jawab aksi pingsan setelah dipukul di bagian belakang. Dia kemudian diseret ke truk Dalmas Polres Bitung bersama beberapa aktivis yang lain.

Tidak terima perlakuan petugas, puluhan pedagang peserta aksi langsung berontak. Mereka melemparkan dagangan ke jalan. Beberapa pedagang pingsan.

Para pedagang ini menuntut ganti rugi setelah direlokasi dari pasar swasta ke pasar pemerintah. Selama dua tahun pedagang merugi akibat kurangnya pembeli. "Daripada rugi, busuk, lebih baik jual murah yang penting jadi uang," kata Merry, salah seorang pedagang yang juga ikut aksi.

Meski nasib kurang jelas, hingga sekarang pasar hasil relokasi yakni Pasar Pinasungkulan masih didiami ratusan pedagang. Sebelumnya para pedagang ini berjualan di Pasar Girian, Bitung, yang dimiliki pihak swasta.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4396 seconds (0.1#10.140)