Hamili Keponakan 2 Kali, Pria Gaek Dilaporkan Polisi

Minggu, 24 Agustus 2014 - 14:35 WIB
Hamili Keponakan 2 Kali, Pria Gaek Dilaporkan Polisi
Hamili Keponakan 2 Kali, Pria Gaek Dilaporkan Polisi
A A A
SEMARANG - Sw (60) warga Mlatiharjo, Kecamatan Semarang Timur dilaporkan ke Polisi karena tega menghamili keponakannya sendiri Ik (14) hingga delapan bulan. Bahkan diketahui, kehamilan Ik tidak hanya sekali ini saja. Beberapa tahun lalu, Ik juga telah melahirkan seorang anak yang diduga kuat juga hasil perbuatan pria gaek ini.

Anak seberat 3 kilogram (kg) lahir secara caesar di rumah sakit dan langsung dititipkan ke panti asuhan di Salatiga.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, kejadian ini terungkap saat korban yang baru duduk di kelas 2 salah satu SMP di Kota Semarang itu mengeluh sakit diperutnya. Setelah dibawa ke Puskesmas terdekat, ternyata korban telah mengandung seorang anak.

"Saya tidak tahu kalau dia hamil. Katanya sakit maag. Selain itu dia memang selalu memakai celana jeans ketat, jadi tidak kelihatan kalau hamil," kata Km (60) ibu korban saat melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Gayamsari Semarang, Minggu (24/8/2014).

Setelah dicek lanjut Km, ternyata Ik tengah berbadan dua. Bahkan, usia kandungan Ik sudah cukup besar, yakni menginjak 8 bulan.

"Dulu saat hamil anak yang pertama juga begitu. Saya tidak tahu, saat lahir kemudian langsung dititipkan ke panti asuhan di Salatiga," imbuhnya.

Saat didesak, Ik mengaku jika anak tersebut adalah hasil hubungannya dengan Sw, yang tidak lain adalah pamannya sendiri.

Sebenarnya lanjut Km, kejadian persetubuhan yang dilakukan oleh Sw tersebut telah diketahui Km sejak hamil anak pertama Ik. Namun, pihaknya tidak dapat berbuat apa-apa karena Sw selalu mengancamnya.

"Baik saya maupun anak saya selalu diancam, katanya kalau lapor akan mati. Jadi tidak berani melapor. Ini saja atas perintah Puskesmas dan warga akhirnya berani melapor," paparnya.

Sehari-hari, Sw memang tinggal serumah bersama Km dan Ik. Saat siang hari, Sw dan Ik berada di rumah berdua karena ibunya pergi bekerja.

"Dari pengakuan anak saya, itu dilakukan saat siang hari ketika di rumah tidak ada siapa-siapa. Anak saya selalu dipaksa untuk memenuhi nafsu bejad Sw," pungkasnya.

Hingga saat ini, kasus tersebut masih didalami oleh Sat Reskrim Polsek Gayamsari Semarang.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3759 seconds (0.1#10.140)