Warga Bantul Sulit Dapatkan Premium

Minggu, 24 Agustus 2014 - 08:32 WIB
Warga Bantul Sulit Dapatkan Premium
Warga Bantul Sulit Dapatkan Premium
A A A
BANTUL - Tiga hari terakhir, terlihat antrean masyarakat di Stasiun Pengisian Bakar Umum (SPBU). Mereka antre untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terutama jenis premium, yang mulai susah didapat di Kabupaten Bantul, terutama di Bantul bagian selatan.

Di SPBU Patalan, Jetis atau Jalan Parangtritis Km 20, terlihat antrean sepeda motor cukup mengular. Tak hanya itu, ratusan jeriken berbagai ukuran terlihat berjajar panjang dengan bagian atas dililiti tali sebagai penanda nomor antrean. Fenomena tersebut hampir setiap pagi terlihat dalam tiga hari terakhir.

Purwanto, warga Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro mengatakan, dia biasa mengisi premium sebesar Rp15.000 di SPBU dan tidak perlu mengantre. Namun, dalam tiga hari terakhir antreannya mengular. Jika ingin mendapatkan premium perlu waktu hingga setengah jam lebih. "Itu kalau kebagian," ujarnya, Minggu (24/8/2014).

Ia sebenarnya sudah mencari ke dua SPBU lain namun ternyata kondisinya sama. Bahkan di SPBU tengah Kota Bantul, sudah tidak melayani pembelian premium. SPBU tersebut hanya melayani pembelian BBM nonsubsidi (pertamax).

Hadi Suprapto, warga Seloharjo Pundong Bantul mengaku juga mengalami kesulitan mendapatkan premium. Di SPBU-SPBU, antreannya cukup panjang, sementara di tingkat pengecer harganya sudah mencapai Rp8.000 per liter. Padahal, sebelumnya di tingkat eceran, premium dijual di harga Rp7.000 per liter.

"SPBU mestinya menjaga persediaan premium sebagai kebutuhan masyarakat kecil. Kalau seperti ini, kami yang susah," tuturnya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistiyanto mengatakan tidak ada kelangkaan premium di Kabupaten Bantul. Yang ada hanyalah SPBU yang kehabisan persediaan khususnya premium, bukan karena terjadi kelangkaan.

Sulistyo menengarai hal tersebut terjadi akibat pihak SPBU kurang memperhitungkan kebutuhan di lapangan dengan pengajuan order. Sehingga tidak mengherankan beberapa SPBU di Bantul ada yang kehabisan persediaan, sementara konsumen sudah berdatangan ke SPBU. "Ini bukan kelangkaan. Tetapi karena SPBU yang kurang memperhitungkan stok BBM," terangnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6948 seconds (0.1#10.140)