Harapan Keluarga Bripda Yoga Korban Penembakan di Papua

Selasa, 29 Juli 2014 - 16:52 WIB
Harapan Keluarga Bripda Yoga Korban Penembakan di Papua
Harapan Keluarga Bripda Yoga Korban Penembakan di Papua
A A A
SEMARANG - Satu dari dua korban penembakan di Lany Jaya Papua yang tewas adalah Yoga Axel Jetro, warga Jalan Imam Bonjol Nomor 102 Semarang.

Yoga gugur dalam tugas pada Senin 27 Juli 2014 pukul 11.00 waktu setempat, setelah rombongan mobil yang terdiri dari 11 anggota Polres Lany Jaya ditembak orang tak dikenal.

Kepergian anak kedua dari tiga bersaudara itu meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Paman Yoga, Jimy Spenyel Ansamay berharap, agar kejadian ini tidak terulang lagi di masa mendatang dan menjadi terakhir kali yang terjadi di tanah Papua.

Baik itu pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, agar ada pendekatan pembangunan yang mengedepankan hati nurani.

"Sehingga tidak menimbulkan kerikil-kerikil yang bergejolak di masyarakat dan pada akhirnya yang jadi korban TNI, polisi dan masyarakat sipil yang tidak berdosa," ungkap Jimy, di rumah duka, Selasa (29/7/2014).

Menurut Jimy, hal ini tidak bisa dipandang sebagai masalah biasa, melainkan ini persoalan serius. "Kami harap dengan kepemimpinan Indonesia baru nanti, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, bisa memberi solusi. Jangan jadikan Papua daerah operasi militer, sehingga masyarakat tidak mengangkat senjata dan melakukan perlawanan," papar Kepala Dinas PU Kabupaten Sarmi ini.

Penembakan di Papua bukan sekali ini saja. Seminggu lalu, dua anggota TNI juga tewas ditembak OTK. Dua hari yang lalu, seorang tukang ojek juga menjadi korban.

Dalam penembakan yang terjadi Senin 28 Juli 2014, tiga polisi menjadi korban penembakan, dua diantaranya meninggal masing-masing Bripda Zulkfili dan Bripda Yoga Axel Jetro. Sementara, satu anggota polisi dilaporkan kritis.

Pembina mahasiswa dan warga Papua di Semarang Sam Wakum berharap, dengan pemerintahan baru negara ini nanti akan memberikan harapan yang lebih besar lagi. "Jangan sampai jatuh korban lagi. Ini akan sampai kapan?" katanya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9781 seconds (0.1#10.140)