Demo di DPRD Garut, Mahasiswa Nyaris Bentrok dengan Anggota Ormas

Rabu, 04 Juni 2014 - 13:31 WIB
Demo di DPRD Garut, Mahasiswa Nyaris Bentrok dengan Anggota Ormas
Demo di DPRD Garut, Mahasiswa Nyaris Bentrok dengan Anggota Ormas
A A A
GARUT - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) nyaris bentrok dengan satu anggota ormas di depan Gedung DPRD Kabupaten Garut. Hal itu diduga dipicu aksi pelemparan lumpur terhadap Gedung DPRD yang dilakukan oleh mahasiswa.

Dari informasi yang dihimpun, aksi pelemparan lumpur tersebut merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa karena mereka tidak diperkenankan untuk bertemu dengan sejumlah anggota Dewan. Menurut sejumlah mahasiswa, kedatangan mereka ke gedung wakil rakyat Garut ini adalah untuk membahas permasalahan lahan.

"Kedatangan kami ini adalah yang kedua kalinya. Pada kedatangan yang pertama, kami tidak berhasil menemui anggota Dewan. Begitu juga pada kedatangan yang kedua ini. Padahal kami sudah menyampaikan surat permohonan untuk audiensi dengan anggota Dewan. Itulah yang menyebabkan kami kecewa," kata Achmad Lutfi, koordinator mahasiswa, Rabu (4/6/2014).

Aksi pelemparan lumpur pun terjadi sekira 30 menit setelah aksi demonstrasi terjadi, yaitu pukul 11.00 WIB. Tanpa diketahui maksud dan tujuannya di lingkungan Gedung DPRD, seorang anggota ormas di Garut tiba-tiba keluar dari arah pintu masuk utama gedung.

Di saat yang sama, mahasiswa melempari halaman gedung dengan lumpur masih melakukan aksinya. Orang ini pun terkena cipratan dari lumpur yang dilempar mahasiswa.

"Orang itu kemudian marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kasar. Mungkin kesal karena terkena cipratan lumpur. Tapi mahasiswa memang sudah melempari gedung dengan lumpur sebelum orang itu keluar dari gedung. Lagi pula, kelihatannya orang itu memang bukan sasaran mahasiswa, melainkan Gedung DPRD yang disasar," tutur salah seorang warga di sekitar kompleks Gedung DPRD, Jamal (20).

Akibatnya, mahasiswa pun tersulut emosi dalam kesalahpahaman tersebut. Beruntung, bentrokan berhasil dicegah saat sejumlah polisi yang bertugas mengawal aksi mengamankan orang tak dikenal tersebut.

Aksi pun tetap berlanjut selama kurang lebih satu jam kemudian. Tak lama, pihak pegawai DPRD dan keamanan mempersilakan 10 perwakilan dari mahasiswa untuk melakukan sweeping ke setiap ruangan gedung. "Perwakilan mahasiswa dipersilakan masuk agar mereka percaya, bahwa tidak ada satu orang anggota Dewan di dalam gedung," ujar seorang petugas.

Adapun beberapa poin dalam aksi mahasiswa ini adalah mendesak DPRD Garut untuk meminta penyelesaian sengketa dan konflik agraria masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Garut 2014-2019, mendesak DPRD Garut untuk terjun langsung ke areal konflik agraria, dan meminta agar DPRD membuat surat penolakan perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan yang tengah dalam konflik dengan masyarakat.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3018 seconds (0.1#10.140)