Mahasiswa 17 Agustus Semarang Lolos Jadi Dewan

Rabu, 21 Mei 2014 - 15:25 WIB
Mahasiswa 17 Agustus Semarang Lolos Jadi Dewan
Mahasiswa 17 Agustus Semarang Lolos Jadi Dewan
A A A
PEMILIHAN Legislatif (Pileg) 9 April 2014 banyak memunculkan wajah baru di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kebupaten Kendal periode 2014-2019. Jumlahnya mencapai 45 persen dari total 45 kursi yang ada.

Dari sejumlah pedatang baru itu, nama Bintang Yudha Daneswara merupakan caleg yang lolos ke gedung DPRD Kabupaten Kendal dengan usia yang paling muda.

Politikus PDIP yang maju di Daerah Pilihan (Dapil) 4 ini lahir di Kendal, 13 Februari 1998. Pria yang akrab disapa Danes ini merupakan putra kedua Bupati Kendal Widya Kandi Susanti. Saat ini, dia masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.

“Ya, saya terjun ke dunia politik praktis sejak tahun 2010 dengan menjadi kader PDIP. Sejak itu, saya mendapat pengalaman dan pelajaran tentang politik secara mendalam,” ujar Danes, saat ditemui wartawan, di Rumah Dinas Bupati Kendal, Rabu (21/5/2014).

Sebelum menjadi kader PDIP, dia sebenarnya sudah memiliki segudang pengalaman bagaimana mengelola organisasi. Di antaranya Ketua PMI Kabupaten Kendal, Ketua Karang Taruna Kabupaten Kendal, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Kendal, Ketua Persatuan Sepak Bola Kendal (Persik), dan Wakil Ketua KNPI Jawa Tengah.

“Tapi pengetahuan tentang politik sudah saya awali saat saya menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI),” lanjut pria yang juga kerap meraih prestasi di bidang olahraga Motor Cross ini.

Dia mengaku tertarik menerjuni dunia politik, karena latarbelakang keluarganya. Ayahnya, Hendy Boedoro adlaah mantan Bupati Kendal periode 2001-2005, dan Ibunya Widya Kandi Susanti menjadi orang nomor satu di Kabupaten Kendal.

Kedua orangtuanya itulah yang menjadi inspirasi pertama saat dia memutuskan untuk berpolitik. Menurutnya, pelajaran yang dipetik dari keluarganya adalah disiplin, tanggungjawab, dan mampu meraih prestasi positif.

“Tidak ada yang memaksa saya dalam berpolitik. Orangtua menyemangati anak-anaknya, termasuk saya untuk bisa berprestasi baik di sekolah maupun di kegiatan lain yang positif. Itulah yang sampai saat ini saya gunakan sebagai dasar ketika saya berada di DPRD nantinya,” paparnya.

Pertama kalinya diberi amanat partai untuk maju menjadi caleg pada Pileg 2014 di Dapil 4 yang meliputi Kecamatan Plantungan, Pageruyung, Patean, dan Sukorejo, dia langsung mendapat raihan suara yang luar biasa.

Sekali maju, dia mampu mendapat 8.875 suara. Padahal, di dapil tersebut terdapat dua nama yang cukup signifikan, yakni Niken Larasati dari PKB, dan Alfra Nurdiansyah dari Golkar. Selain unggul dari para pesaingnya, Danes juga peraup suara terbanyak dari Caleg PDIP yang lain.

“Kalau mendapat suara terbanyak berkesempatan untuk menjadi ketua dewan. Namun, saya tidak ambisi untuk hal itu. Terpenting adalah saya bisa menjalankan amanat partai dan memperjuangkan rakyat,” ucapnya.

Dia menceritakan, proses untuk bisa meraup suara itu bukanlah hal yang mudah. Kerjasama tim dan komitmen kader partai sangat berperan dalam pemenangannya. Dia juga mengaku kerap blusukan ke desa-desa, organisasi agama, dan kepemudaan.

“Ternyata bukan hanya seperti yang saya bayangkan. Banyak hal yang dilakukan orang lain untuk menjatuhkan saya. Tapi karena memang banyak yang percaya dengan saya, akhirnya saya sampai di dewan,” terangnya tanpa menyebut nominal uang yang dikeluarkan untuk biaya kampanye.

Dia berjanji akan memperjuangkan rakyat demi kemajuan Kabupaten Kendal. menurutnya, dari hasil blusukannya saat kampanye lalu, rakyat mengeluhkan banyak anggota dewan yang tidak menepati janji.

“Istilahnya ada anggota dewan yang mogok. Saya tidak ingin disebut seperti itu. Saya bekerja untuk partai dan rakyat,” tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8621 seconds (0.1#10.140)