Normalisasi kantong lahar Kelud habiskan Rp20 miliar

Selasa, 06 Mei 2014 - 19:50 WIB
Normalisasi kantong lahar Kelud habiskan Rp20 miliar
Normalisasi kantong lahar Kelud habiskan Rp20 miliar
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, membutuhkan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk proyek normalisasi kantong lahar Gunung Kelud.

Sebab, selain pengerukan material pasca erupsi Februari lalu, sejumlah bangunan fisik yang berantakan akibat terjangan lahar dingin juga memerlukan rehabilitasi.

Menurut Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar Harpianto Nugroho, pihaknya sudah menginventarisir kebutuhan dan telah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Dan, sementara ini pemprov masih merespons satu titik kerusakan akibat erupsi Kelud lalu," ujar Harpianto kepada wartawan, Selasa (6/5/2014).

Salah satu bangunan yang hancur dihantam lahar dingin Kelud adalah dam pengendali yang berada di Desa Kalikebo, Kecamatan Gandusari. Air hujan bercampur material batu dan pasir meleburkan konstruksi yang mengemban fungsi sebagai detektor debit air. Bahkan dampak ambrolnya dam pengendali tersebut sempat mengisolasi belasan warga yang bertempat tinggal di sana.

Dam pengendali tersebut dibangun pada pertengahan tahun 2013. Selain di Kalikebo, inventarisir kerusakan infrastruktur fisik, kata Harpianto, juga melanda sebagian wilayah Ngusri, Nglegok, Garum dan daerah Gandusari yang lain. "Semuanya akan kita konsultasikan ke provinsi," jelasnya.

Dalam inventarisir data pasca erupsi kelud tersebut, Pemkab Blitar juga mengajukan usul perlu adanya pengerukan kantong kantong lahar. Sebab, dengan banyaknya jumlah material, air yang melimpah di musim hujan akan dengan mudah meluap ke permukiman warga. "Besar dana untuk pengerukan juga termasuk dalam kebutuhan Rp20 miliar itu," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3185 seconds (0.1#10.140)