Kalah nyaleg, mandor kebun nekad putus jalan umum

Minggu, 20 April 2014 - 19:06 WIB
Kalah nyaleg, mandor kebun nekad putus jalan umum
Kalah nyaleg, mandor kebun nekad putus jalan umum
A A A
Sindonews.com - Merasa kesal tidak dipilih warga menjadi anggota DPRD, seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Bulan Bintang (PBB) Ahmad Najan, nekat memutus akses jalan umum menggunakan alat berat (eksavator) menuju lahan perkebunan warga di Lingkungan Sidodadi, Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, Minggu (20/4/2014).

Akibatnya, ratusan warga yang kerap menggunakan jalan itu menuju lahan perkebunan menjadi berang dan marah.

Mereka mengusir paksa serta menghentikan kegiatan sopir alat berat yang ditugaskan oleh Ahmad Najan untuk memutus akses jalan yang sudah digunakan masyarakat sejak 40 tahun silam tersebut.

Salah seorang tokoh masyarakat Lingkungan Sidodadi, Desa Sidodai Kecamatan Rantau Utara, Daud Nasution menegaskan, pemutusan jalan itu tentunya mengundang emosional
ratusan masyarakat yang kerap menggunakan jalan itu menuju perkebunan mereka.

Sebab, pemutusan jalan ini diduga berkaitan dengan sikap politik warga yang tidak memilih Ahmad Najan menjadi angggota DPRD pada Pileg 9 April 2014 lalu.

“Mungkin karena kami gak pilih dia (Ahmad Najan), makanya jalan kami ditutupnya. Tanpa dia ketahui sejak 40 tahun lalu zaman Ayah saya pun, jalan ini sudah jalan umum bagi masyarakat, makanya begitu kami dapat kabar jalan diputus secara spontan masyarakat marah dan rame-rame kemari," kata Daud Nasution, Minggu, (20/4/2014).

Warga setempat M Ridho (39) mengatakan, Najan hanya sebagai Mandor kebun milik Umri, yang sebelumnya merupakan milik keluarganya Jaitun Pasaribu. Maka itu dia merasa heran dengan kenekatan Najan yang memutus akses jalan tersebut.

Padahal saat kebun itu belum berpindah tangan, jalan umum itu tidak pernah ditutup dan statusnya tetap sebagai jalan umum.

“Dulunya kebun sawit ini milik Pakle saya bang, sampai dijual pun kepada pak Umri. Jalan ini tetap jalan umum dan tidak pernah diputus pakai beko seperti sekarang," tukasnya.

Padahal, kata dia, jalan itu sudah diusulkan masyarakat melalui proposal untuk dibuat pengerasan kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Labuhanbatu.

Ironisnya, sejak selesai pemilu jalan ini tiba-tiba ditutup, karena mereka tak milih Najan yang merupakan pekerja di perkebunan milik Umri.

Salah seorang warga, Amiruddin (38) juga mengaku dilarang melintas di jalan yang ada di perkebunan yang dimandori Ahmad Najan.

“Semalam saya dilarang bang Najan lewat mau menimbang sawit. Alasannya menurut (Najan), kalian gak ada mengerti sama ku waktu mencalonkan anggota DPRD itu," kata Amiruddin menirukan ucapan Najan.

Sementara Ahmad Najan caleg dari PBB untuk Dapil 1 Rantau Utara yang juga merupakan mandor kepercayaan kebun milik Umri tersebut, enggan memberikan komentar saat dikonfirmasi wartawan. "No comment ya,"katanya singkat.

Terpisah, pemilik kebun yang dimandori Ahmad Najan, Ny Umri ketika dikonfirmasi atas pemutusan akses jalan umum mengatakan, dia tidak pernah mengintruksikan kepada pekerjanya Ahmad Najan untuk memutus jalan warga, melainkan membeko batas kebunnya.

“Ini hanya salah paham saja, karena saya hanya menyuruh kepada Najan untuk membeko batas kebun, bukan memutus jalan masyarakat. Kalaupun ada info memutus jalan bukan intruksi saya melainkan ada orang yang jadi provokator dalam hal ini, ” tandas istri alm Umri ini.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7865 seconds (0.1#10.140)