Lokasi ini menjadi sasaran bom teroris di Surabaya

Senin, 07 April 2014 - 20:43 WIB
Lokasi ini menjadi sasaran bom teroris di Surabaya
Lokasi ini menjadi sasaran bom teroris di Surabaya
A A A
Sindonews.com - Dua tersangka teroris Abdul Majid dan Isnaini Ramdani yang tertangkap di Surabaya, pada 20 Januari 2014, ternyata sudah siap meledakkan beberapa tempat hiburan malam dan pos polisi. Hal itu terkuak dari rekonstruksi yang dilakukan Densus 88 Mabes Polri.

Rekonstruksi yang mendapat pengawalan ketat dari Densus 88 Mabes Polri, Polda Jatim, dan jajaran ini dilakukan di beberapa tempat. Rekonstruksi diawali dari rumah Abdul Majid, di Jalan Tanah Merah Sayur I, No.17.

Seperti diketahui, di tempat ini Densus 88 mendapatkan beberapa barang bukti, di antaranya bom pipa dengan diameter lima sentimeter dan panjang 20 sentimeter. Bom tersebut dibawa oleh Isnaini dari Probolinggo.

“Ya, rekonstruksi yang di rumah Abdul Majid ini ada dua adegan. Kami tidak tahu secara detailnya, karena kami hanya bertugas melakukan pengamanan,” kata Kapolsek Kenjeran Kompol Syukur, kepada wartawan, Senin (7/4/2014).

Kemudian, rekonstruksi dilanjutkan di salah satu warung di kawasan Jalan Pogot. Di warung inilah kedua tersangka teroris jaringan Poso, Majid dan Isnaini makan. Tidak hanya itu, di tempat itu juga mereka membicarakan rencana aksi yang akan dilakukan. Sasaran selanjutnya adalah diskotik D’Pasar di kawasan Jalan Kusuma Bangsa.

Di tempat hiburan malam yang dulunya bernama Dollar diskotik ini, kedua terduga teroris tersebut sempat masuk ke dalam dan melihat situasi di tempat hiburan malam yang sudah berdiri bertahun lalu itu.

Mereka tak lama berada di tempat tersebut, saat keluar mereka sempat berbincang di sekitar pos satpam. Dalam obrolan itu diketahui diskotek tersebut bakal menjadi salah satu sasaran aksi mereka.

Meski sempat menjadi sasaran aksi teroris, namun pihak diskotek, khususnya pihak keamanan mengaku tidak tahu. Salah satu keamanan di tempat itu mengaku tidak pernah tahu dan tidak mengenal dua tersangka teroris yang ditangkap. Bahkan dia merasa kaget ketika mengetahui bahwa tempatnya bekerja menjadi salah satu sasaran aksi teroris.

Setelah dari Jalan Kusuma Bangsa, Majid dan Isnaini yang mengedarai sepeda motor ini sempat berhenti di Galaxi Mall, mereka juga sempat berhenti di pos polisi Galaxi Mall. Di tempat itu, mereka berhenti dan melakukan perencanaan. Dari tempat itu, rekonstruksi berlanjut ke Jalan Sumatera, tepatnya Exxo Cafe.

Kemudian berlanjut ke Jalan Kayoon, tepatnya di Cafe Colour. Lalu ke Jalan Pedegiling. Di sini, mereka berhenti di Galaxi Karaoke dan Billyard. Mereka mengamati kondisi dan situasi di sekitar lokasi. Kedatangan mereka tidak memancing kecurigaan masyarakat.

Setelah merasa cukup mengetahui kondisi Galaxi Karaoke dan di sekitarnya, mereka ke kawasan Prapen dan melintas di depan Polsek Wonocolo. Kemudian mereka mengarah ke kawasan gang Dolly, tempat lokalisasi yang cukup terkenal.

Di tempat ini, mereka kembali mengamati kondisi dan situasi. Mereka juga sempat merencanakan bahwa tempat tersebut akan menjadi sasaran aksi mereka selanjutnya.

Proses rekonstruksi berjalan dengan pengamanan cukup ketat. Meski demikian, rekonstruksi ini menarik perhatian masyarakat.

“Sebelumnya, rekonstruksi sudah dilakukan di Probolinggo. Semua dilakukan oleh Densus 88, sedangkan kami hanya bertugas untuk membantu pengamanan,” sambung Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono.

Rekonstruksi tersebut sempat membuat beberapa tempat yang dijadikan lokasi rekonstruksi macet. Sebab selain dilakukan dengan pengawalan ketat, juga menarik perhatian warga untuk menyaksikannya.

Di satu sisi, kedua tersanga teroris yang menggenakan baju tahanan warna oranye ini cukup tenang. Saat mengendarai motor, Majid berada di depan, sedangkan Isnaini dibonceng.

Baca juga:
Densus 88 tangkap dua teroris di Surabaya
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 5.0982 seconds (0.1#10.140)