Prajurit Kopassus jangan mau jadi centeng

Jum'at, 28 Maret 2014 - 21:37 WIB
Prajurit Kopassus jangan mau jadi centeng
Prajurit Kopassus jangan mau jadi centeng
A A A
Sindonews.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman, mengingatkan kepada seluruh anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk tidak tergiur menjadi centeng. Pasalnya kemampuan Kopassus yang di atas rata-rata itu harus digunakan untuk tugas bela Negara.

Hal itu diungkapkan oleh Budiman, ketika mengunjungi Markas Kopassus Grup Dua, Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo. Pihaknya menyebutkan kemampuan yang dimiliki Kopassus tersebut harusnya tidak boleh dimanfaatkan untuk hal lain, seperti menjadi petugas keamanan swasta atau yang sering disebut centeng.

Menurutnya petugas Kopassus adalah petugas yang memiliki kemampuan tempur tingkat tinggi. Sehingga petugas itu hanya boleh melakukan tugasnya sesuai arahan Negara. “Jangan mau anggota disuruh-suruh orang menjadi centeng dengan imbalan uang tertentu, harusnya negaralah yang akan membayar dengan kemampuan yang dimiliki oleh anggota,” ucapnya.

Ia menyebutkan untuk menghindari hal-hal itu, saat ini pihaknya terus mengupayakan kesejahteraan bagi para anggota Kopassus. Upaya itu dilakukan salah satunya dengan melakukan revitalisasi rumah tinggal para prajurit Kopassus.

Pihaknya menyebutkan rumah tinggal para prajurit ini tidak layak jika dibandingkan dengan tugas dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota Kopassus.

Sehingga dengan revitalisasi rumah tinggal itu, anggota kopassus dan keluargannya merasa nyaman dan merasa bahagia saat menjadi prajurit kopassus. “Rumah akan kita revitalisasi, kemudian fasilitas-fasilitas yang belum ada akan terus kita tambah agar mereka semakin sejahtera dan tidak tergiur hal-hal yang lainnya,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta para prajurit untuk menjaga kemampuan dan menjaga profesionalisme yang mereka miliki. Pihaknya juga tidak segan-segan memindahkan anggota kopassus ke kesatuan lain, jika diketahui kemampuannya menurun atau tidak professional.

Hal itu dilakukan mengingat biaya yang diberikan oleh Negara untukk latihan kopasus satu batalyon sebesar Rp1,2 miliar. Jumlah itu sangatlah besar jika dibandingkan kesatuan-kesatuan yang lainnya.

“Ada beberapa yang kami hentikan dari prajurit komando Pasukan Khusus, itu karena kemampuan meraka menurun. Anggota kopassus itu kemampuannya harus di atas rata-rata,” tegasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 6.6168 seconds (0.1#10.140)