Rasakan tidur di bawah hingga nikmati menu khas daerah

Jum'at, 21 Februari 2014 - 16:48 WIB
Rasakan tidur di bawah hingga nikmati menu khas daerah
Rasakan tidur di bawah hingga nikmati menu khas daerah
A A A
Sindonews.com - Suasana Dusun Lemah Bang, Desa Karangasem, Paliyan, Gunungkidul Kamis malam 20 Februari 2014 sedikit berbeda. Di sebuah rumah jawa berbentuk limasan yang masih berdinding bambu, seorang menteri rela tidur di dalamnya.

Kalau biasanya, sang pejabat tidur menggunakan ruangan VIP lengkap dengan kamar mandi dalam, serta hembusan air conditioning (AC), namun Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri hanya disediakan sebuah kamar kecil berukuran 2x3 meter, dengan satu bantal dan guling tanpa tempat tidur permanen.

Salimpun segera masuk kamar yang berada di sudut kiri depan rumah tersebut. Beberapa lubang angin dari anyaman bambu yang disebut gedek juga terlihat kentara. Namun hal ini tidak menyurutkan Salim Segaf Aljufri untuk bisa merasakan tidur di tengah warga miskin.

Diapun juga hanya tidur dengan menggunakan kasur tipis seperti layaknya warga miskin di dusun itu pada umumnya.

”Saya memang senang tidur di rumah warga dan tidak di hotel. Karena memang saya ingin merasakan suasana damai di tengah kemiskinan warga di dusun ini,” ungkap Salim Segaf Aljufri.

Sebelum tidur, Mensos juga melakukan dialog dengan warga dusun dan perwakilan mahasiswa yang sengaja datang di dusun tersebut. Semuanya tersaji dalam dialog ringan serta iringan musik tradisional campur sari.

Sang menteri pun benar-benar menikmati keramahan khas warga dusun. Diapun memberikan sebuah apresiasi atas kekuatan dan kebersamaan warga untuk bertahan di tengah keterbatasan.

”Hebat-hebat warga dusun di sini, di tengah rumah yang kondisinya seadanya, namun mereka gigih untuk bertahan dan berjuang untuk kehidupan lebih baik. Kita akan terus dorong dengan bentuk stimulan pembangunan bedah kampung,” lanjut dia.

Pagi harinya, Pak Menteri juga menyempatkan diri berolahraga dengan warga untuk mengelilingi dusun. Tidak lupa dia juga meninjau rumah lansia di dusun tersebut untuk memberikan bantuan.

Sebuah sajian ubi rebus dan makanan tradisional tersaji dan disantap Salim Segaf bersama warga. Lauk khas belalang goreng bacem dan juga sayur nangka dicampur bunga pisang yang jadi makanan tradisional Gunungkidul dilahapnya.

”Ternyata belalangnya enak sekali, sayurnya juga sedap, ini pengalaman luar biasa,” timpalnya.

Diapun melanjutkan dengan kunjungan ke Dusun Tanjung, Desa Bleberan, Playen. Di sini Salim Segaf langsung meletakkan batu pertama pembangunan bedah kampung bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.

Salah satu warga Dusun Lemahbang, Kardiyo menuturkan, dirinya baru pertama kali ini melihat menteri mau turun ke dusun dan tidur di rumah warga.”Ini sebuah penghargaan bagi warga dusun dan patut dicontoh pejabat lainnya,” ucapnya.

Di Gunungkidul,sebanyak 90 rumah tidak layak huni tahun ini dilakukan bedah kampung lewat dana dari Kemensos. Masing-masing rumah akan menerima bantuan sebesar Rp10 juta. Semuanya terbagi di Kecamatan Playen 60 rumah, di Kecamatan Paliyan 60 rumah serta Kecamatan Wonosari 30 rumah.

Selain itu, pembangunan sarana lingkungan sebanyak empat unit di Playen dan Paliyan serta bantuan untuk kelompok usaha bersama (Kube) sebanyak sembilan kelompok.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5734 seconds (0.1#10.140)