35 hektare sawah warga Garut diserang tikus

Rabu, 08 Januari 2014 - 18:16 WIB
35 hektare sawah warga Garut diserang tikus
35 hektare sawah warga Garut diserang tikus
A A A
Sindonews.com – Sawah seluas 35 hektare milik warga Blok Pasir Kacapi, Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut rusak diserang hama tikus. Akibatnya, para petani merugi karena padinya rusak.

“Berapa jumlah total kerugiannya, saya tidak mengetahui persis. Cuma memang, pada musim hujan ini tikus menyerang sawah seluas 35 hektare di sini. Sawah yang terserang, padinya rusak,” kata warga Desa Wanasari, Yusuf S (44), Rabu (8/1/2014).

Untuk memberantas hama tikus, warga melakukan kegiatan perburuan hama tikus secara beramai-ramai. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara mengasapi lubang-lubang sarang tikus di sekitar pematang sawah menggunakan bahan kimia.

“Saat tikus keluar dari lubang, warga menangkapnya,” ucapnya.

Menurut Yusuf, warga sangat bersemangat memburu tikus-tikus yang sudah merusak sawahnya itu. Kegiatan yang didukung oleh Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaen Garut ini juga menguntungkan warga.

“Warga akan mendapat hadiah dari dinas. Masing-masing warga akan diberi hadiah berbeda oleh dinas tergantung banyaknya tikus yang didapat. Dinas menyediakan uang sebesar Rp5.000 per satu ekor tikus yang ditangkap,” ujarnya.

Kepala Dinas TPH Garut Tatang Hidayat mengatakan, selama empat bulan terakhir perkembangan hama tikus di Kabupaten Garut meluas di seluruh kecamatan. Faktor cuaca, jelas dia, menjadi penyebab pesatnya perkembangan hama tikus.

“Tikus akan lebih rakus dan mudah mencari makan pada setiap malam musim hujan,” katanya.

Ditambahkan Tatang, sekira 330 hektare sawah di Kabupaten Garut terserang hama tikus dalam kurun waktu Oktober 2013 - Januari 2014. Sedangkan total untuk tahun 2013, sekira 1.100 hektare dari keseluruhan luas 45.500 hektare sawah di Garut terserang hama tikus.

“Intensitas serangan hama tikus meningkat tajam pada musim hujan. Rata-rata, dari keseluruhan lahan sawah yang terserang hama tikus, 12,05 persen di antaranya mengalami kerusakan. Di musim hujan, perkembangan hama tikus menjadi sangat eksplosif," jelasnya.

Hama tikus sendiri merupakan hama peringkat pertama perusak sawah di Garut. Setelahnya, hama perusak tanaman padi lain di antaranya adalah wereng, penggerek batang, hawar kuning, dan blas.

“Namun, tikus merupakan hama yang paling merugikan karena memakan semua jenis padi, mulai padi muda sampai padi siap panen,” tandasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4028 seconds (0.1#10.140)