KPU Tana Toraja simulasi pencoblosan disabilitas

Rabu, 11 Desember 2013 - 14:21 WIB
KPU Tana Toraja simulasi pencoblosan disabilitas
KPU Tana Toraja simulasi pencoblosan disabilitas
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tana Toraja menggelar simulasi pencoblosan Pemilu 2014 bagi kaum disabilitas, di halaman kantor KPU Tana Toraja.

Simulasi tersebut, dipantau langsung Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Selatan Mardiana Rusli. Dalam simulasi pencoblosan itu, KPU Tana Toraja melibatkan pemilih tuna rungu, tuna daksa, tuna netra, dan tuna grahita.

Ketua KPU Tana Toraja Rizal Randa mengatakan, simulasi pemilihan bagi para disabilitas sengaja dilakukan. Karena, pada setiap penyelenggaraan pemilu, kaum disabilitas sering diabaikan oleh penyelanggara pemilu.

Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, banyak kaum disabiltas yang punya hak pilih tidak bisa memilih, di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal itu bukan karena mereka tidak tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Tetapi, akibat dari infrastruktur pemungutan suara bagi kaum disabilitas yang tidak mendukung.

"Simulasi bagi pemilih disabilitas digelar agar penyelenggara lebih siap dan mengetahui apa saja yang dibutuhkan saat pencoblosan," katanya, kepada wartawan, Rabu (11/12/2013).

Peralatan pencoblosan yang minim dan kurangnya pemahaman penyelenggara mulai dari di tingkat PPK, PPS, hingga TPS terhadap kebutuhan yang diperlukan kaum disabilitas saat pencoblosan di TPS, pada tanggal 9 April 2014, menjadi latar belakang dilakukannya kegiatan ini.

Dia mengatakan, berdasarkan data KPU Tana Toraja, jumlah kaum disabilitas yang tercatat dalam DPT Pemilu 2014 di Kabupaten Tana Toraja sebanyak 142 orang.

Diharapkan, dari simulasi ini, penyelenggara pemilu 2014 mulai di tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, hingga TPS, paham tentang kebutuhan pemilih disabilias sehingga pemilih berkebutuhan khusus itu bisa menggunakan hak pilihnya di TPS pada saat pemilihan mendatang.

Selain simulasi pencoblosan bagi pemilih disabilitas, KPU Tana Toraja juga melakukan simulasi pemungutan suara yang diikuti petugas PPK, PPS dan KPPS. Kegiatan ini dilakukan selama empat hari ini.

"Penyelenggara Pemilu 2014 dilatih untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah yang akan muncul, sehingga masalah itu bisa diselesaikan hari itu juga," ujarnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Provinsi Sulsel Mardiana Rusli berharap, para kaum disabilitas yang punya hak pilih, bisa menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2014 mendatang.

Secara umum, mekanisme pemilihan bagi disabilitas sama dengan pemilih lainnya. Namun, kaum disabilitas memerlukan alat bantu khusus saat mencoblos. Untuk itu, KPU menyediakan alat khusus bagi para kaum disabilitas agar mereka bisa menggunakan hak pilihnya di TPS.

"Kami berharap, KPPS membantu kaum disabilitas pada proses kemudahan pencoblosan tetapi tidak boleh mengarahkan untuk memilih salah satu calon tertentu," tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7990 seconds (0.1#10.140)