Sumpah Pemuda, siswa SD dengungkan kerukunan

Senin, 28 Oktober 2013 - 17:02 WIB
Sumpah Pemuda, siswa SD dengungkan kerukunan
Sumpah Pemuda, siswa SD dengungkan kerukunan
A A A
Sindonews.com - Konflik sosial dan kekerasan berlatar belakang SARA yang kerap terjadi di negeri ini menginspirasi siswa SD dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. Terlihat jarang mengingat semangat Bhineka Tunggal Ika yang didengungkan 85 tahun lalu itu sudah meluntur.

Untuk menjaga keragaman yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, para siswa SDK Sang Timur Kota Pasuruan menggelar pawai dengan mengenakan pakaian adat dari pelosok negeri. Para siswa yang berasal dari beragam suku dan ras ini juga menggelar aksi damai di simpang empat tugu Adipura Kota Pasuruan.

Para siswa ini secara bergantian membacakan puisi tentang kepahlawan Pangeran Diponegoro berperang melawan penjajahan Belanda. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan untuk mengingatkan masyarakat akan kebesaran Bangsa Indonesia.

Ketua pelaksana kegiatan, Alfonsus Glory, mengungkapkan kegiatan anak didiknya dilakukan untuk memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda, rutin digelar setiap tahun. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan keberagaman Bangsa Indonesia.

"Ini sudah menjadi agenda rutin di sekolah kami, untuk memeriahkan Bulan bahasa dan Hari Sumpah Pemuda. Kami juga mengajarkan agar anak-anak bersosilisasi dengan masyarakat," kata Alfonsus Glory.

Menurutnya, pawai tersebut merupakan puncak dari kegiatan peringatan Bulan Bahasa yang didahului dengan berbagai perlombaan disekolah. Diantaranya, lomba membaca puisi, mendongeng, dan pidato.

Salah seorang siswa, Clarisa, mengungkapkan rasa bangganya bisa berpartisipasi dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. Menurut siswa kelas 6 yang bertugas membaca puisi tersebut menyatakan harapannya agar bangsa Indonesia yang beragam latar belakang kesukuan ini dapat menjaga kebersamaan dan kerukunan.

"Kekerasan dan perusakan tempat ibadah masih sering terjadi di negeri ini. Kami ingin agar bangsa Indonesia bisa hidup damai diantara keberagaman suku," kata Clarisa.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6755 seconds (0.1#10.140)