Polda Sulsel kerahkan 700 pasukan tambahan

Sabtu, 12 Oktober 2013 - 00:26 WIB
Polda Sulsel kerahkan 700 pasukan tambahan
Polda Sulsel kerahkan 700 pasukan tambahan
A A A
Sindonews.com – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat kembali menambah pasukan untuk mengamankan jalannya proses tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar0.

Sedikitnya, 700 personel tambahan yang terdiri dari pasukan Sabhara dan Brimob diperbantukan di Polres Polman. Di antaranya, empat satuan setingkat kompi (SSK) Brimob, dan dua SSK Pasukan Sabhara dari Polres Pinrang, Sidrap, dan Majene.

Sebelumnya, jumlah pasukan yang diturunkan untuk mengamankan Pilkada sebanyak 700 personel, termasuk pasukan Brimob sebanyak satu SSK. Tetapi, jumlah personel tersebut tidak cukup sehingga dilakukan penambahan menjadi 1.300 personil.

Kapolres Polman, AKBP Johan Priyoto kepada KORAN SINDO menyampaikan, penambahan pasukan ini dilakukan untuk meningkatkan proses pengamanan hingga penetapan kandidat terpilih.

Sebelumnya, Polres Polman hanya menyiapkan 700 pasukan, tetapi melihat situasi dan eskalasi pasca pencoblosan beberapa waktu lalu, maka dilakukan penambahan pasukan.

Apalagi, personel yang ada sebelumnya saat ini masih banyak yang berada di kecamatan.

Perwira dua melati ini menjelaskan, penambahan personel merupakan tindakan preventif untuk mencegah gangguan keamanan dalam aksi-aksi penolakan Pilkada Polman yang terjadi dalam dua hari terakhir.

“Kita hanya ingin menciptakan suasana damai. Penambahan personel ini adalah langkah preventif untuk mengatasi segala gangguan keamanan hingga penetapan kandidat terpilih nanti,”tandas Kapolres.

Selain menambah pasukan, polres juga menambah senjatanya berupa dua unit water canon. Pasukan tambahan tersebut ditempatkan di beberapa titik vital seperti Kantor Bupati, KPU, Panwas, dan SPBU.

Aksi demonstrasi pasca pencoblosan Pilkada Polman yang berlangsung 8 Oktober lalu terus terjadi. Mereka berasal dari massa tujuh koalisi pasangan calon bupati dan wakil bupati. Mereka berdemonstrasi untuk meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda tahapan Pilkada karena dinilai banyak kecurangan yang sistematik.

Lebih jauh Kapolres menegaskan, pengamanan aksi demonstrasi yang dilakukan dalam dua hari terakhir tersebut mendapatkan atensi khusus dalam menciptakan situasi yang aman hingga proses penetapan kandidat.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4987 seconds (0.1#10.140)