Bentrok Lamongan, tim pendamping FPI datangi Polda Jatim

Selasa, 13 Agustus 2013 - 15:24 WIB
Bentrok Lamongan, tim pendamping FPI datangi Polda Jatim
Bentrok Lamongan, tim pendamping FPI datangi Polda Jatim
A A A
Sindonews.com - Enam orang Tim Pendamping Front Pembela Islam (FPI) mendatangi Mapolda Jawa Timur (Jatim). Kedatangan enam tersebut dimaksudkan untuk melakukan audensi dengan Kapolda Jatim terkait kejadian bentrok di Paciran, Lamongan, Senin (12/8/2013), kemarin.

Tim Pendampingan FPI yang mengatasnamakan Aliasi Solidaritas Umat Muslim (Asoum) ini menuju Gedung Reskrimum dengan pengawalan ketat anggota Polisi.

Juru bicara Asoum, Dzulkarnaen, mengatakan kedatangannya ke Mapolda Jatim adalah untuk mengklarifikasi terkait kasus di Paciran. Bahkan, pihaknya juga telah melakukan investigasi terkait kasus tersebut.

Rencananya Asoum akan membeberkan fakta-fakta di lapangan hasil investigasi tersebut. "Kami sudah ada di sini (Surabaya) sejak kemarin sore. Dan sampai pukul 13.00 WIB kami selesai melakukan investigasi," kata Dzulkarnaen sesaat sebelum menuju Gedung Reskrim, Polda Jatim, Selasa (13/8/2013).

Sayangnya, Dzulkarnaen belum bisa membeberkan temuan-temuan dari Tim Asoum saat investigasi kasus bentrok di Paciran yang melibatkan anggota FPI.

"Ada temuan-temuan kami nanti akan kita kroscek dengan data dan fakta yang ada," singkatnya.

Termasuk kedatanganyya ke Mapolda Jatim adalah melakukan klarifikasi dan audensi dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat bentrok di Dusun Dengok, Kel Blimbing, Paciran, Lamongan ada 42 Anggota FPI yang ditahan oleh pihak Polres Lamongan. Dan untuk meredam aksi kerusuhan lagi, Polda Jatim mengambil alih kasus tersebut.

Sementara pihak FPI melalui Ketua FPI Jawa Timur, Habib Haidar Al-Hamid, membantah jika pelaku kerusuhan itu adalah anggota FPI.

Sebab, FPI di Kabupaten tersebut menurutnya sudah dibekukan sejak tahun 2010 lalu. Hal itu menyusul pernyataan dari FPI setempat yang menyebut Habib Rizieq adalah Toghut karena pro dengan demokrasi.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6029 seconds (0.1#10.140)