Sopir angkot di Palopo naikkan tarif sesuka hati

Sindonews.com - Keputusan pemerintah prihal kenaikkan tarif angkutan kota dan pedesaan di Kota Palopo sebesar 20 persen, diabaikan oleh sopir angkot. Buktinya, hampir seluruh sopir menaikkan tarif hingga 50 persen. Para sopir beranggapan, keputusan 20 persen kenaikkan tarif tersebut, tidak sesuai dengan naiknya harga BBM.

Akibatnya, hampir seluruh sopir angkutan kota dan pedesaan di Kota Palopo, menerapkan tarif versi mereka sendiri. Daftar tarif tersebut, malah dipasang disetiap pintu kendaraan angkutan dengan maksud penumpang yang naik dikendaraan mereka membaca dan mengetahui harga tarif baru versi sopir angkutan.

Untuk anak desa yang sekolah di perkotaan, harus membayar biaya angkutan sebesar Rp10.000. Padahal, sebelumnya hanya Rp7.000. Bahkan, ada sopir yang menaikkan hampir 50 persen dari tarif yang sebelumnya.

Jika di persentasekan, jumlah kenaikan tarif versi sopir angkutan ini mencapai 30 persen hingga 50 persen. Kondisi ini sudah pasti membebani warga yang menggunakan jasa angkutan.

Menurut Aksan, mereka menaikkan tarif secara sepihak. Karena, keputusan pemerintah tersebut dinilai tidak sebanding dengan kenaikkan harga BBM dan harga barang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palopo yang dikonfirmasi mengatakan, keputusan pemerintah bersama organda menetapkan kenaikan tarif angkutan kota dan pedesaan hanya 20 persen. Namun, kepala dinas juga tidak bisa berbuat apa-apa jika ada sopir yang menaikkan tarif secara sepihak.