Organda Garut ancam gelar mogok massal

Senin, 29 April 2013 - 15:57 WIB
Organda Garut ancam gelar mogok massal
Organda Garut ancam gelar mogok massal
A A A
Sindonews.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda Kabupaten Garut keluhkan buruknya infrastruktur jalan. Ketua DPC Organda Kabupaten Garut Dayun Ridwan menjelaskan, rusaknya kondisi jalan secara tidak langsung membuat para pemilik angkutan umum seperti angkutan kota (Angkot), elf, dan bus, merugi.

“Bentuk kerugian ini misalnya adalah berkurangnya penghasilan yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah putaran angkutan. Jelek dan berlobangnya jalan, membuat laju angkutan menjadi lamban,” kata Ridwan, Senin (29/4/2013).

Bila kondisi jalan baik, lanjut dia, dalam sehari satu angkutan bisa mencapai putaran sebanyak enam kali. Sedangkan bila kondisi jalan buruk, dalam sehari satu angkutan hanya mampu mencapai tiga atau empat putaran saja.

“Selain itu, kondisi jalan yang rusak juga mempercepat usia pakai suku cadang mobil angkutan seperti shock breaker, ban, dan lainnya. Seharusnya, dalam satu tahun kita membeli dan mengganti berbagai suku cadang ini sebanyak dua kali. Karena buruknya jalan, kita jadi harus membeli dan ganti suku cadang sampai empat kali. Ini sama dengan bertambahnya pengeluaran di saat pendapatan menjadi minim,” paparnya.

Beberapa ruas jalan di kawasan perkotaan Garut yang mengalami kerusakan ini adalah Jalan Suherman dimulai dari Alun-Alun Tarogong hingga pertigaan SMKN 2 Garut. Jalur ini dilalui oleh angkot bernomor 10 dengan jurusan Terminal Guntur – Kadungora.

Selain itu, kerusakan jalan juga dapat ditemui di Jalan Raya Samarang yang dilalui angkot nomor 09 jurusan Terminal Guntur – Samarang serta Jalan Merdeka yang dilintasi sejumlah angkutan seperti angkot 01 jurusan Terminal Guntur – Sukaregang, angkot 02 Terminal Guntur – Sukadana, angkot 08 jurusan Terminal Guntur – Bayongbong, angkot 04 jurusan Terminal Guntur – Cipanas, dan angkot 12 jurusan Terminal Guntur – Karangpawitan.

“Kami dari DPC Organda Kabupaten Garut meminta pemerintah daerah untuk segera memperbaiki infrastruktur jalan. Tak ada itu alasan keterbatasan anggaran. Selama ini, para pengemudi angkutan selalu dipungut retribusi setiap harinya. Bila bukan untuk ikut membiayai infrastruktur, lalu untuk apa bayar retribusi itu. Kalau tuntutan ini tidak diindahkan, apa boleh buat, kami akan menggelar mogok massal,” ucapnya.

Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Garut Adeng Sudjarmono membenarkan bila pihaknya tidak dapat memperbaiki jalan secara keseluruhan. Di 2013 ini, kata Adeng, pihaknya hanya mampu memperbaiki jalan sepanjang 350 km saja.

“Sedangkan total jalan rusak di Garut sendiri sepanjang 828 km. Anggaran yang tersedia untuk perbaikan ini adalah Rp80,8 miliar. Jadi kami hanya baru bisa memperbaiki jalan sepanjang 350 km saja,” katanya.

Terkait ancaman mogok massal dari para sopir angkutan umum, ia menjanjikan perbaikan jalan segera dilakukan. Sebelum hari raya idul fitri mendatang, ditargetkan perbaikan jalan rusak sepanjang 350 km ini akan selesai.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9198 seconds (0.1#10.140)