Petani karet diserang hama jamur akar putih

Jum'at, 08 Februari 2013 - 17:43 WIB
Petani karet diserang hama jamur akar putih
Petani karet diserang hama jamur akar putih
A A A
Sindonews.com - Hama jamur akar putih menyerang tanaman karet milik para petani di Kecamatan Talang Ubi, Pendopo. Akibatnya, kualitas dan kuantitas produksi getah karet menjadi terganggu.

Seorang petani karet di Desa Simpang Raja Kelurahan Handayani Kecamatan Talang Ubi, Firman mengatakan, hama jamur akar putih ini telah menyerang sejak beberapa bulan terakhir. Dimana, hama yang telah menjadi wabah tahunan ini, tak hanya menyerang pada saat musim hujan saja, namun saat musim kering ataupun kemarau jamur akar putih inipun bisa saja muncul.

"Sudah puluhan batang tanaman karet saya diserang hama ini. Akibatnya, produksi tanaman karet saya menjadi menurun," ujar Firman yang memiliki sekitar tujuh hektar kebun karet ini, Jumat (8/2/2013).

Namun demikian, kata Firman, dirinya belum bisa merinci secara pasti berapa besar kerugian yang dia alami. Sebab, hingga saat ini dirinya belum menghitung jumlah produksinya secara keseluruhan.

"Wabah tahunan ini juga menyebabkan menurunnya harga pasaran getah karet," paparnya.

Firman menjelaskan, hama jamur akar putih yang menyerang tanaman karet ini berupa cendawan berwarna putih kecil. Biasanya jamur tersebut menyerang bagian batang ataupun akar tanaman karet yang masih berusia remaja. Persisnya, kata dia, hama jamur akar putih ini bentuknya seperti penyakit panu.

"Pastinya kepada pemerintah kami berharap agar dicarikan solusi bagi pembasmian hama ini. Sebab, para petani belum berhasil membasmi hama tersebut dengan pengobatan yang dilakukan selama ini," ucap dia.

Senada, petani karet lainnya, Muklis menuturkan, hama jamur akar putih ini telah menyebabkan 25-30 batang tanaman karet berusia remaja mengalami penurunan produksi. Sebab, sebagian batang, dan akar telah terkena hama.

"Akibatnya pohon karet mengalami proses penurunan produksi getah. Kami sudah mencoba basmi dengan menggunakan semacam pupuk, tapi belum berhasil," tukas dia.

Saat ini, lanjut Mukhlis, harga karet basah berkisar Rp10-Rp11 ribu, dan karet kering Rp15 ribu.

"Semoga harga ini jangan turun lagi karena pengaruh hama jamur akar putih ini," harap Mukhlis.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Muaraenim, Mat Kasrun menerangkan, hama jamur akar putih disebabkan karena tingginya kelembaban disekitar area kebun karet. Dengan ciri-ciri tanaman karet pada akar tumbuh bercak putih yang menempel di tanaman.

Untuk penanggulangan ini, lanjut Mat, pihaknya akan menurunkan Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perkebunan untuk melakukan pengecekan di daerah bersangkutan dengan akan mengecek secara detil fisik penyakit termasuk dalam jamur akar putih (JAP) atau tidak dilihat dari fisik penyakit pada tanaman tersebut.

Selanjutnya, setelah diketahui secara fisik penyakitnya, pihaknya baru akan memberikan pengobatan trikoderma semacam pupuk untuk penghangusan dengan perlakuan khusus. Seperti yang pernah dilakukan di Kecamatan Gelumbang beberapa waktu lalu dengan pengobatan trikordarma jika terbukti JAP.

"Kita akan terjunkan tim di daerah tersebut dengan melakukan teknis pengobatan jika terbukti JAP dari Disbun tanpa biaya," tukas Mat.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5054 seconds (0.1#10.140)