Tayangkan quick qount, pendukung Kompak datangi JTV

Rabu, 09 Januari 2013 - 21:08 WIB
Tayangkan quick qount, pendukung Kompak datangi JTV
Tayangkan quick qount, pendukung Kompak datangi JTV
A A A
Sindonews.com – Beberapa orang yang mengatasnamakan pendukung Kompak, mendatangi kantor televisi lokal (JTV Madura). Mereka meminta agar stasiun televisi yang terletak di Jalan Panglegur tersebut menghentikan tayangan quick qount yang disiarkan secara langsung.

Tayangan yang hasilnya mengunggulkan salah satu pasangan calon, dinilai meresahkan warga dan berbeda dengan perolehan hasil perhitungan internal tim pemenangan Kompak.

Beruntung, tindakan yang hendak masuk dan menghentikan siaran dihadang oleh ratusan aparat kepolisian yang sudah siaga di depan pintu masuk stasiun televisi lokal tersebut.

“Kami tidak akan mengerahkan massa, hanya meminta dan sekaligus memastikan agar hasil quick qount tidak ditayangkan. Itu kan mendahului perhitungan resmi,” salah satu pendukung Kompak, H. Juwaini, di halaman kantor televisi JTv, Rabu (9/1/2013).

Pria yang juga anggota DPRD Pamekasan tersebut, menyayangkan adanya penayangan secara langsung hasil Pilkada. Padahal, pihak KPU yang mempunyai tahapan, sejauh ini masih belum mengumumkan secara resmi perolehan suara.

“Ya, biar situasi kondusif ini terus terjaga, sehingga wajar kami meminta agar hasil perolehan suara tersebut tidak ditayangkan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala JTV Biro Madura, Achmad Soleh, menyatakan bahwa tayangan terkait perolehan suara tersebut tidak disiarkan oleh biro, melainkan kantor pusat di Surabaya. Soal permintaan penghentian tayang, dia masih akan berkoordinasi dengan kantor pusat.

Yang jelas, dia merasa dirugikan atas adanya aksi protes tersebut. Sebab, ada beberapa tayangan program yang tidak bisa dinikmati oleh pemirsa, terpaksa diputus karena situasi yang tidak memungkinkan. Apalagi, posisi kantor juga dijaga oleh ratusan aparat kepolisian sehingga tidak bisa beraktifitas.

“Apa yang menjadi permintaan mereka, kami tidak bisa serta merta mengiyakan, butuh koordinasi lebih lanjut dulu. Yang jelas, kejadian ini merugikan kami,” ucapnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5740 seconds (0.1#10.140)